Harian Sederhana, Bekasi Selatan – Dengan disandangnya predikat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia oleh Jakarta, hal ini membuat Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono angkat bicara.
Melalui pesan singkatnya, Tri menegaskan bahwa sudah kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi warganya. Terlebih lagi mengenai kualitas udara sehat dan bersih.
Terkait hal tersebut, Tri mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sudah berkomitmen untuk mengurangi jumlah polusi udara dengan melakukan penanaman sejumlah pohon keras, pembuatan kampung hidroponik di 56 Keluarahan di Kota Bekasi serta melakukan sosialisasi penambahan zat adiktif untuk kendaraan bermotor.
“Selain itu, kami juga melakukan pembangunan sejumlah folder,” tuturnya kepada Harian Sederhana, Kamis (15/08).
Selain itu, dirinya juga meminta peran aktif seluruh warga Kota Bekasi untuk turut serta membantu mengurangi polusi udara dengan melakukan penanaman sejumlah pohon di lingkungan tempat tinggalnya.
“Kami juga mengimbau agar warga juga bisa ikut menanam pohon di lingkungan tempat tinggalnya,” pintanya.
Disamping itu, imbauan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih keangkutan umum massal serta menambahkan sejumlah zat adiktif ke kendaraannya sebagai langkah menekan zat buang kendaraan yang bisa menimbulkan polusi udara, juga gencar kami lakukan.
“Mengurangi zat buang kendaraan dengan menambahkan zat adiktif hingga kepada penggunaan transportasi massal dari pada kendaraan pribadi, sering kami kampanyekan,” paparnya.
Ia berharap dengan sejumlah program yang digulirkan tersebut, maka jumlah polusi udara dan peningkatan kualitas udara bersih di Kota Bekasi bisa terus dijalankan.
“Mudah-mudahan dengan program yang kami gulirkan, hal ini bisa menambah peningkatan kualitas udara bersihnya,” tukasnya. (*)









