Menu

Mode Gelap
Rabu, 17 Desember 2025 | 05:06 WIB

Bogor

Penanganan Kawin Kontrak di Puncak Ditunda

badge-check


					Penanganan Kawin Kontrak di Puncak Ditunda Perbesar

Harian Sederhana, Cibinong – Penanganan perkara kawin kontrak di Puncak Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang sempat heboh di penghujung tahun 2019 lalu, kini harus tertunda lantaran terjadinya sejumlah bencana alam di wilayah bagian Barat dari Kabupaten Bogor.

“Ketika ada bencana, kita tidak mungkin tinggalin hal yang urgent, karena semua petugasnya diarahkan ke sana (lokasi bencana). Jadi ditunda dulu,” ujar Bupati Bogor, Ade Yasin, Senin (17/02/20).

Menurutnya, penertiban akan kembali gencar dilakukan, mengingat masa tanggap darurat bencana sudah selesai pada akhir Januari lalu. Langkah selanjutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan menertibkan plang toko berbahasa arab yang tak sesuai dengan izinnya.

“Tinggal hal-hal yang bersifat pelanggaran dan usaha-usaha di sana, penertiban plang-plang nama toko,” paparnya.

Sementara itu, Kapolres Bogor, AKBP Muhammad Joni menambahkan, jajarannya saat ini masih disibukkan oleh penanganan bencana pada sebulan ke belakang, sehingga belum fokus melakukan pengembangan perkara kawin kontrak yang sempat ia ungkap akhir Desember 2019 silam.

“Selama satu bulan itu kita fokus bagaimana melakukan operasi kemanusiaan, yaitu mengevakuasi korban, memberikan kebutuhan sehari-hari, termasuk juga melakukan upaya pembukaan jalan,” tambah Joni.

Meski begitu, kata dia, Polres Bogor siap mendukung keinginan Pemkab Bogor dalam menghilangkan image buruk kawin kontrak dari wisata Puncak Cisarua.

“Pada prinsipnya Polres siap mendukung penertiban tersebut. Sampai sekarang, kepolisian tetap melakukan upaya penyelidikan apakah masih ada kegiatan prostitusi berlabel kawin kontrak atau tamasya halal,” tuturnya.

Sekedar diketahui, Polres Bogor, Kabupaten Bogor sempat mengamankan empat pelaku dan enam korban yang terlibat praktik kawin kontrak di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, pada akhir Desember 2019.

“Pelaku berinisial ON alias Mami E, IM alias Mami R, BS, dan K. Sedangkan, enam korbannya perempuan dewasa berinisial H, Y, W, SN, IA, dan MR,” ucap Joni kala itu. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Jaringan Dealer ke 53 Chery Ada Kota Bogor, Ini Lokasinya

19 Agustus 2025 - 16:38 WIB

Program Skrining Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Depok Dimulai Februari 2025

13 Januari 2025 - 10:58 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan.

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Jalur Puncak Berlapis Sekat TNI, Polisi dan Dishub

3 Juni 2020 - 22:34 WIB

Trending di Bogor