Harian Sederhana, Kabupaten Bekasi – Pendistribusian bantuan sosial dari Dinas Sosial Pemkab Bekasi, kusut dan dikeluhkan kepala desa di wilayah kabupaten Bekasi. Pasalnya untuk mendapatkan paket bantuan sosial berupa sembako, kepala desa harus mengambilnya di Bulog Karawang.
Sebab, untuk mendapatkan bansos itu kepala desa harus mengeluarkan kocek yang tidak sedikit. Karena harus menyewa kendaraan pengangkut bansos dengan mengutus lima perangkat desa yang diberikan kuasa untuk mengambil sembako di Bulog Karawang.
Seperti penuturan Amak Gozali Kepala Desa Lambansari Kecamatan Cikarang Timur menjelaskan dari semua sumber bantuan sosial untuk masyarakat yang terdampak pandemi covid-19, yang menjadi masalah bantuan yang bersumber dari pemkab Bekasi.
Selain jumlahnya bervariasi yang diberikan ke masing-masing desa, karena ada yang mendapatkan ratusan paket, puluhan paket dan ada juga yang mendapatkan ribuan paket sembako, ini yang menjadi pertanyaan kepala desa karena perbedaannya sangat mencolok.
Terkait pendistribusian bansos, menurutnya pihak desa harus mengambil langsung menggunakan mobil truk yang harus disewa mencapai Rp 5 sampai Rp 6 juta, tergantung jumlah bansos yang diterima setiap kepala desa.
“Ini yang memberatkan para kepala desa karena harus membayar ongkos pengambilan yang dibebankan kepada kepala desa. Pengambilannya pun ada yang di Kodim dan di Bulog Purwasari Karawang,” kata Amak.









