Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 17:54 WIB

Bekasi

Pengurus PWI Protes Penutupan Saluran, Direktur PT. BJM Tidak Mau Disalahkan

badge-check


					Pengurus PWI Protes Penutupan Saluran pada pembangunan kantor Kementerian Agama. Perbesar

Pengurus PWI Protes Penutupan Saluran pada pembangunan kantor Kementerian Agama.

Harian Sederhana, Bekasi – Seolah tidak mau disalahkan, Penanggungjawab PT. Bona Jati Mutiara (BJM), J Sagala selaku pelaksana pembangunan kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bekasi mengaku dirinya kerja.

“Kantor PWI banjir, kita yang disalahkan. Dikoranin. Kita kerja,” cetusnya dengan nada tinggi, saat ditemui dilokasi pembangunan, Rabu (8/1).

J Sagala enggan memberikan statemen lebih jauh, dan lebih memilih pergi meninggalkan beberapa wartawan yang juga pengurus PWI.

“Kantor saja kantor,” ujar J Sagala seraya berlalu pergi meninggalkan lokasi pembangunan.

Sebelumnya, beberapa pengurus PWI sempat memprotes tindakan penutupan saluran oleh pelaksana pekerjaan kantor Kemenag Kota Bekasi, di Jalan Rawa Tembaga III, Mega Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Aksi protes beberapa pengurus dan anggota itu, langsung disampaikan kepada pihak pelaksana dan konsultan yang sempat ditemui di lokasi.

Sarigokma Siregar selaku Wakil Ketua PWI, kepada Bowo perwakilan pihak pelaksana dan Dwi dari konsultan pelaksana meminta agar saluran yang ditutup segera dibuka, yang langsung disanggupi pihak pelaksana.

“Ini tindakan pelaksana sudah kelewatan. Di sebelah kantor para wartawan saja begini, berani melanggar aturan. Apalagi di tempat lain,”tandas Sarigokma Siregar kepada pihak pelaksana dan konsultan, Rabu (8/1).

Sarigokma juga mengatakan, dirinya sudah memprotes tindakan pelaksana itu kepada Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi, Jumhana Lutfi.

“Tadi saya hubungi Kadis Perkimtan, beliau mengaku sedang cuti Umroh. Nanti saya cek ke pengawasnya,” tandas Lutfi singkat seperti dikatakan Sarigokma Siregar.

Sementara Hendri Siregar, Seksi Kesejahteraan PWI mengatakan, seharusnya pemborong membuat gorong-gorong atau menggunakan besi plat untuk menutup saluran pembuangan. Bukan malah mengurug saluran, sehingga merugikan pihak lain akibat terdampak banjir.

“Pemborong tidak profesional. Seharusnya saat melakukan pembangunan harus juga memikirkan dampak lingkungan. Bukan semaunya saja, sehingga merugikan pihak lain,” kata Hendri.

Untuk itu dia minta agar pemerintah Kota Bekasi mengambil sikap untuk tidak menimbulkan persoalan lain akibat penutupan saluran air tersebut.

Beberapa jam mendapat protes dari pengurus dan Anggota PWI, pihak pelaksana terlihat membuka penutupan saluran dengan tanah dan batu menggunakan alat berat Beckho.

Seperti diketahui, akibat tersumbatnya drainase yang dijadikan akses kendaraan alat berat, saat hujan air tidak dapat mengalir, menyebabkan kantor PWI Bekasi kebanjiran. Air menggenangi seluruh ruangan PWI Bekasi.(par)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

BRI Bekasi Siliwangi Salurkan Bantuan Dana Bapekis: Sumbangan dari Pekerja

9 Desember 2025 - 11:51 WIB

BRI BO Tambun Bagikan 5.000 Paket Sembako ke Warga Kabupaten Bekasi Melalui Program TJSL

25 November 2025 - 15:16 WIB

M Ihsan Atlet Perkemi Kabupaten Bekasi Berhasil Raih Emas di BK Porprov Jabar 2025

23 November 2025 - 17:23 WIB

Pemkab Bekasi Teken Komitmen Penanganan Banjir dan Longsor

3 Juni 2020 - 08:48 WIB

H. Marta Reses Ikuti Protokol Kesehatan

3 Juni 2020 - 08:32 WIB

Trending di Bekasi