Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 17:33 WIB

Depok

Permintaan Warga ke Pengembang Tol Desari Belum Direspon

badge-check


					Proyek pembangunan Jalan Tol Depok Antasari (Desari) tahap II. (FOTO : Republika) Perbesar

Proyek pembangunan Jalan Tol Depok Antasari (Desari) tahap II. (FOTO : Republika)

Harian Sederhana, Pancoranmas – Pengembang pelaksanaan proyek pembangunan Tol Depok Antasari belum bisa memenuhi permintaan masyarakat di RW 02, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas.

Pasalnya, sejak warga melakukan aksi demo ke pihak pengembang terkait penutupan jalan pada Selasa (13/8) belum ada kesepakatan. Lantaran keinginan warga membangun JPO belum direspon,

Mahmud salah satu warga mengatakan, belum ada sikap dari pihak pengembang  proyek pembangunan tol Depok Antasari terkait aksi demo, karena sampai sekarang belum ada tindaklanjut.

“Jadi, antara warga dengan pihak pengembang belum ada pertemuan. Usai demo, pihak pengembang sepertinya enggan komunikasi,” ujarnya, Kamis (15/8).

Seharusnya pasca adanya aksi demo, lanjut dia, pihak pengembang melakukan komunikasi dengan warga sehingga masalah tersebut ada jalan keluarnya.

Sebelumnya, pihak pengembang pembangunan tol Depok Antasari ketika dikonfirmasi awak media di kantornya di kawasan Kelurahan Rangkapan Jaya pada Rabu (14/8) sore enggan bertemu, namun informasi yang diperoleh pengembang mau melakukan hak jawab terkait aksi demo warga.

Namun setelah ditunggu hingga pukul 18:00 pihak pengembang dengan sepihak membatalkannya dengan alasan sedang di lokasi pelaksanaan proyek tol Desari.

Ketua RT2/ RW2, Amsori mengatakan aksi demo ini dilatarbelakangi karena adanya penutupan Jalan Masjid oleh pengembang tol Desari yang menyebabkan warga naik pitam dan marah.

Warga menilai karena akses jalan tersebut dinilai penting dan sangat vital untuk akses warga dalam beraktivitas sehari-hari.

Apalagi Jalan Masjid yang ditutup di sisi sebelah barat banyak dihuni warga RT 01/ RW 02 dan RT 02/ RW 02.

“Tidak ada pemberitahuan tertulis dan hanya lisan yang kami dapatkan sekitar pukul 15.30 sebelum penutupan,” kata Amsori.

Akibatnya, lanjut Amsori merasa akses warga di tutup dengan tanah yang memiliki ketinggian mencapai dua hingga tiga meter, warga memprotes untuk dilakukan pembukaan kembali.

Hal itu dikarenakan penutupan Jalan menghambat dan merugikan  masyarakat,  khususnya anak-anak sekolah harus memutar melewati Jalan Mandor Basar yang banyak dikendarai roda dua empat.

“Kami tidak ingin  anak ke sekolah jalannya jauh, karena bisa terlambat ke sekolah,” katanya.

Masyarakat meminta kepada pihak pengembang tol Desari untuk membangun jembatan pengubung (JPO) sehingga Jalan Masjid tidak terputus. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Dindin Saprudin Resmi Jabat Anggota DPRD Kota Depok

28 November 2025 - 12:45 WIB

Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Sosialisasi Fungsi Komisi C ke Warga Grogol

26 November 2025 - 11:03 WIB

BPJS Kesehatan Depok Gelar Ngopi JKN

19 November 2025 - 12:17 WIB

Hajatan 13 Beji 2025: Gen Z Depok Bersatu Lewat Kreativitas dan Budaya Lokal

10 November 2025 - 11:22 WIB

Kunci Mobil Tertinggal di Dalam, Damkar Depok Evakuasi Tanpa Pecahkan Kaca

30 September 2025 - 09:57 WIB

Evakuasi kunci mobil tertinggal di dalam oleh petugas Damkar Depok. Dok. Instagram Damkar Depok.
Trending di Depok