Harian Sederhana, Bekasi – Pengasuh Pondok Pesantren Motivasi Indonesia (PMI) Cinyosog, Bekasi, KH Nurul Huda mengaku, pihaknya menolak pemulangan eks anggota ISIS jika kelak dilakukan.
Hal itu dikatakannya, disela perayaan hari ulang tahun (HUT) PMI ke 8 di pondok pesantren tersebut, Minggu (16/2) malam.
Menurut KH yang akrab disapa Ayah Enda itu, penolakan Pesantren PMI, lantaran para eks Anggota ISIS itu sudah tidak menjadi warga negara Indonesia (WNI).
“Kan, mereka sudah membakar paspor dan Id card. Itu jelas membuktikan bahwa mereka bukan lagi WNI,” papar penulis buku Kiyai Endar tersebut.
Adapun perayaan HUT Pesantren Motivasi Indonesia dengan thema Agama adalah pelayanan kemanusiaan itu sendiri menurut ayah Enda, guna memperingati hari lahirnya Pondok Pesantren yang berdiri sejak tahun 2012.
Saat itu pondok pesantren yang lebih mengutamakan konsep pemberdayaan santri, tidak seperti sekarang ini dalam kondisi baik bangunan dan lainnya.
“Awalnya Pesantren ini bak Taman Pendidikan Alquran (TPA), namun lambat laun seiring berjalannya waktu, alhamdulillah sudah seperti ini,” imbuhnya.
Lebih jauh Ayah Benda mengatakan, Pesantren Motivasi Indonesia sering disebut pesantren Schooling. Kalau kita mengenal ada istilah home schooling, ini ada pesantren schooling.
“Kalo home schooling itu kan kejar paket setara SMP dan SMA paket B dan C. Pesantren Motivasi Indonesia, karena konsepnya adalah pesantren Scholing maka programnya adalah kepada pengasuhan anak, program anak. Dan sekaligus pemberian bekal kepada anak, dengan tiga komptensi utama, pertama study tentang Islam, melalui kegiatan pembelajara ala pesantren Salafiyah seperti kitab kuning, hafalan Qur’an dan lainnya,” tuturnya.
Kedua sambung Ayah Enda, adalah bahasa Inggris dan komptensinya entrepreneurship. (*)









