Harian Sederhana, Bogor – Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bogor kembali menggelar pameran foto bertajuk ‘Bogor dalam Bingkai’ di Botani Square, Kota Bogor, Selasa (18/2). Dalam kegiatan tahunan yang sudah digelar lima kali ini, PFI Bogor menyuguhkan puluhan foto dari 15 fotografer yang momennya diambil sepanjang 2019.
Pameran yang digelar hingga 23 Februari 2020 ini pun secara resmi dibuka oleh Wali Kota Bogor Bima Arya. Tampak hadir Kepala Staf Korem 061/Suryakencana.
Selain itu turut hadir pula kepala Bank BJB Cabang Bogor, kurator dari Kantor Berita Foto Antara Hermanus Prihatna, tokoh masyarakat Guntur Santoso dan menyusul Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim.
Bagi Bima Arya, foto dibagi menjadi tiga level, yakni foto sebagai dokumentasi, foto sebagai karya seni dan foto sebagai sumber inspirasi.
“Foto sebagai dokumentasi biasanya kualitasnya standar. Sekedar untuk file dokumentasi, asal ada. Masih ada yang begitu. Saya sering kritik di Pemkot Bogor kalau foto hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban saja,” ungkap Bima.
“Yang kedua adalah foto sebagai karya seni. Jadi ada yang dinikmati disitu. Mungkin angle-nya menghasilkan cahaya yang sangat menarik, ada ekspresi dan lain-lain. Jadi kalau foto dilihat lama lebih dari 10 detik, sudah agak karya seni. Kalau hanya sebagai dokumentasi ya selewat saja,” tambahnya.
Masih kata Politisi PAN itu, yang ke tiga merupakan level yang paling tinggi, yakni foto sebagai sumber inspirasi. Artinya, bukan saja secara estetika menarik sebagai karya seni tapi ada nilai-nilai.
“Foto itu bercerita, foto itu berbicara. Mungkin tidak cukup satu menit kita lihatin. Saya lihat banyak kualitas teman-teman PFI Bogor ini, bukan lagi sebatas dokumentasi, bukan juga hanya karya seni secara estetika saja, tapi foto itu sumber inspirasi. Ada cerita disitu,” ujar Bima.
Lebih jauh Bima Arya bercerita, sebagai bagian dari birokrasi yang sudah enam tahun bertugas, dirinya sempat merasakan hal yang luar biasa terjadi di Kota Bogor.
“Kota ini kota dengan sejuta cerita. Tidak semua bisa ditangkap oleh publik. Banyak sekali momen. Saya satu hari bisa ada 12 acara dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam,” katanya.
Menurutnya, masing-masing itu punya cerita sendiri. Belum tentu semua cerita tentang walikota atau Bima Arya. Mungkin juga cerita tentang warga yang saya temui dengan ekspresi yang macam-macam.
“Sering saya melihat momen-momen itu luput dari pemberitaan, tapi ada juga teman-teman pewarta foto yang dengan jeli menangkap itu,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PFI Bogor Tjahyadi Ernawan mengatakan, pameran ‘Bogor dalam Bingkai’ tahun ini adalah karya foto hasil jepretan dari anggota PFI Bogor sepanjang tahun 2019.
Namun lanjut dia, pada kesempatan ini ada yang berbeda, tidak hanya foto yang news saja tetapi juga pada pameran kali ini kita menambahkan Bogor Before dan After. Karena memang dalam beberapa tahun ini perkembangan pembangunan di Bogor semenjak dua kali kepemimpinan Bima Arya sangat signifikan sekali.
“Yang bisa kami sajikan tentu sebagai pewarta foto melalui visual, melalui gambar,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut juga diberikan dua penghargaan lifetime achievement terhadap dua orang yang menurut PFI Bogor spesial dan sangat sinergi dengan tugas-tugas pewarta foto, yakni Indra Heryanto yang merupakan juru foto Denpom III/I Bogor dan Agus Sutarman yang merupakan juru foto pensiunan Humas Pemkot Bogor. (*)
