Harian Sederhana, Bogor – Untuk memastikan bahwa pengerjaan mega proyek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor yang menelan duit rakyat Rp89 miliar itu tidak mangkrak, Komisi III melakukan sidak ke lokasi, Senin (28/10).
Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Adityawarman mengatakan, progres pembangunan Gedung Perawatan Blok 3 RSUD Kota Bogor yang dikerjakan PT.Trikencana Sakti Utama itu sudah mencapai 49 persen dan sisa pengerjaan tinggal 61 hari.
Dengan capaian tersebut Politisi PKS itu mengaku pesimis bahwa pengerjaan akan selesai tepat waktu. Karena dengan waktu pengerjaan 4 bulan saja sejak mulai 1 Agustus capaian belum mencapai 50 persen, bagaimana dengan waktu tersisa yang hanya 2 bulan.
“Kami melihat optimis dan tidak, karena pengerjaan masih banyak sedangkan waktu makin mepet, hanya tersisa 61 hari,” kata Adit sapaannya, Senin (28/10).
Dia menegaskan, dalam pengerjaan banguna tersebut konsekuensinya harus beres. Karena kalau tidak akan merugikan banyak pihak, kontraktor akan kena denda dan masyarakat juga tidak bisa menikmati dari pembangunan itu.
“Mereka berjanji meningkatkan pekerjaan, mulai pengerjaan akan dilakukan 24 jam, lalu untuk pekerja yang tadinya 2 shift akan menjadi 3 shift dan penambahan 100 pekerja dari sekarang yang berjumlah 268 orang,” ungkapnya.
Menurutnya rasioaliasai pengerjaan harus dilakukan, supaya pekerjaan itu breres. Karena gedung sangat ditunggu masyarakat karena di RSUD selalu over kapasitas. “Kami juga minta managemen kontruksi untuk menghitung pengawasan,” tandasnya.
Hal serupa juga sebelumbya dilakukan Wali Kota Bogor Bima Arya didampingi Ketua DPRD Atang Trisnanto dan Kepala Dinas Kesehatan Rubaeah.
Politisi PAN itu meminta harus ada antisipasi mengingat sudah memasuki musim hujan. Dan dirinya berjanji akan memonitor setiap minggu. “Pelaksana dan pihak RSUD akan lapor ke kami setiap minggu dan akan dicek untuk progres dan proses pelaksaan disini,” ujarnya.
Untuk itu, orang nomor satu di kota hujan tersebut memberikan catatan kepada pihak kontraktor yakni nanti yang memerlukan kerja keras adalah finishing, karena finishing ini lebih detail seperti penyelesaian dekorasi, instalasi dan lain sebagainya agar tidak dikerjakan asal-asalan.
“Saya minta finishing itu tidak asal, harus detail karena ini rumah sakit sehingga pasien yang ada disini harus nyaman. Selain safety dan tepat waktu, progres finishing ini sangat penting,” tegasnya. (*)









