Harian Sederhana, Bogor – Khawatir dengan sisa waktu tersisa tak mampu menyelesaikan pekerjaan yang berujung mangkrak, Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir mewajibkan kontraktor PT. Tri Kencana Sakti melaporkan progres pembangunan setiap minggu ke direksi.
Seperti diketahui, kontrak pembangunan gedung blok 3 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor itu berakhir pada akhir tahun 2019 dengan progres pengerjaan saat ini belum mencapai 50 persen.
Menurut Ilham, setelah mendapatkan informasi dari kontraktor, maka Direktur akan melaporkan kepada Wali Kota Bogor setiap briefing staff.
Ditanya progres capaian pengerjaan rumah sakit plat merah itu, dia menjelaskan empat hari lalu progres dilaporkan 41 persen dan saat ini dilihat sudah mencapai 49 persen.
“Saya minta kontraktor setiap minggunya memberikan report secara day by day dan lain sebagainya. Satu lagi untuk melihat progres kami minta diajak rapat dan presentasi,” kata Ilham kemarin.
Diakui Ilham, setelah ditanyakan kepada pihak kontraktor, mereka menyakini bisa mengejar watku kontrak yang akan berakhir pada 27 Desember 2019 mendatang.
“Ya, kontraktor yakin bisa, dengan man power ditambah, pengerjaan tiga shift sehingga 24 jam dikerjakan dan dilakukan cara kerja yang lebih cepat. Bahan bangunan sudah disediakan secepat mungkin,” ujarnya.
Ilham menekankan, dirinya meminta setiap Senin dibuat laporan dan pertemuan dengan dirinya melihat perkembangan atau progres pembangunan gedung blok 3, hal itu dikarenakan pada har Selasanya melaporkan ke Wali Kota Bogor Bima Arya.
“Sekarang sudah sampai ke tingkat empat pengerjaannya. Pokoknya harus report, karena ini sudah mepet waktunya dan saya menjalankan arahan wali kota saat pelantikan saya kemarin,” tambah dia
Masih kata Ilham, ada kendala cuaca juga dalam pembangunan gedung blok 3, pihak kontraktor mengusahakan apabila cuacanya tidak mendukung atau hujan deras dan angin, pengerjaan diberhentikan sementara.
“Tetapi, meski begitu pengerjaan yang bisa dilakukan didalam gedung tetap berjalan,” tuturnya.
Sampai saat ini kata dia, tidak terjadi kecelakaan kerja, paling pekerja batuk pilek dan itu biasa. Tapi ya, dengan kendala itu mudah-mudahan masih bisa terkejar,” jelasnya
Sekedar informasi, bahwa proyek fasilitas kesehatan yang menelan dana puluhan miliar dari duit rakyat itu menjadi perhatian khusus Pemkot Bogor.
Sebelumnya Wali Kota Bogor Bima Arya dan jajaran Pimpinan Dewan telah melakukan sidak untuk mengetahui secara pasti progres pengerjaan. Selain itu belum lama sidak juga dilakukan Komisi III DPRD Kota Bogor. (*)









