Adapun jumlah pasien yang sembuh mencapai 1.254 orang, meningkat 103 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
Kita semua tentu berharap kasus pandemi Covid-19 di seluruh tanah air akan segera selesai. Sebagaimana prediksi Tim Gugus Tugas Covid-19 secara nasional yakni pada Juli mendatang masyarakat Indonesia sudah bisa kembali hidup normal.
Tapi prediksi itu bukan berupa “cek kosong”. Kita semua harus bisa bekerja lebih keras lagi. Semua elemen masyarakat khususnya di Kabupaten Bogor harus lebih patuh, lebih disiplin, dan aparat bisa lebih tegas agar pada Juni kita mampu menurunkan kasus COVID, sehingga Juli diharapkan bisa mengawali hidup normal kembali.
Kami juga berharap penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bogor tahap dua akan lebih baik lagi. Tidak seperti PSBB tahap pertama. Kami mencatat hanya 30 persen masyarakat yang benar-benar patuh atas anjuran pemerintah. Itu karena masih banyak warga Bogor melakukan mobilisasi ke Jakarta yang notabene sebagai epicentrum penyebaran Covid-19.
Kabupaten Bogor sendiri telah menetapkan 61 titik pemantauan, 17 di antaranya difokuskan untuk dijaga selama 24 jam. Dan titik rawan itu bertambah 13 setelah PSBB diterapkan. Sebab masih banyak pergerakan pekerja yang ke Jakarta.
Kami juga sudah mengupayakan dengan meminta operasi KRL diberhentikan sementara selama PSBB. Bersama Kota Bogor, Kota dan Kabupaten Bekasi dan Tangerang Selatan, kami mengajukan surat. Namun ditolak. Padahal, tranportasi kereta sangat rentan sebagai tempat penyebaran virus Corona.
Oleh karena itu, PSBB tahap dua ini harus terintegrasi dengan Jakarta. Kami tidak ingin lagi warga Bogor yang masih banyak bekerja di Jakarta. Kantor atau pabrik di luar sektor yang dibolehkan, kami minta untuk ditutup selama PSBB tahap dua berlangsung. (*)
Penulis adalah Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin









