Harian Sederhana, Bekasi – Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut Kota Bekasi menjadi wilayah yang diprioritaskan oleh pihaknya dalan menangani virus corona atau Covid-19. Pasalnya, Bekasi letaknya paling dengan Jakarta yang menjadi episentrum penularan Covid-19.
Data dari website pikobar.jabarprov.go.id yang diakses 15 April 2020 pukul 17.00 WIB, tercatat jumlah pasien positif corona di Jabar berjumlah 540 orang. Sebanyak 32 persen atau 173 orang positif corona berdomisili di Kota Bekasi.
“Kota Bekasi adalah yang prioritas nomor satu karena paling nempel dengan episentrum Jakarta,” tuturnya di Bekasi, Rabu (15/04).
Ridwan Kamil menyatakan Pemprov Jabar telah mengirimkan sejumlah bantuan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk disalurkan ke warga yang membutuhkan. Warga Kota Bekasi yang membutuhkan bantuan kata Emil akan mendapatkan Rp500 ribu yang dipecah dalam bentuk tunai dan non tunai.
“Bantuan provinsi berbentuk tunai dan non tunai dengan rincian Rp500 ribu kali 4 bulan. Yang diangkut ini adalah Rp350 ribu dalam bentuk sembako, kemudian Rp150 ribu tunai,” ucap dia.
Ia pun meminta agar bantuan diberikan pada setiap masyarakat Bekasi yang membutuhkan, tak terkecuali para pendatang. “Jangan sampe ada warga Bekasi yang kelaparan. Jangan karena tidak punya KTP mereka jadi tidak dapat bantuan,” ujar mantan Wali Kota Bandung itu.
Pria yang akrab disapa RK ini meminta kepada Wali Kota Bekasi supaya terus melakukan rapid test Covid-19 mencapai minimal 15.000 orang. Dia menjelaskan, rapid test Covid-19 di Kota Bekasi harus minimal 15 ribu orang, diukur berdasarkan jumlah penduduknya yang mencapai 2,4 juta jiwa.
“Catatan dari saya ke pak Wali, teorinya, tes masif itu 0,6 persen pak dari satu juta, jadi kalau 2,4 juta minimal 15 ribu itu harus diselesaikan, lebih banyak dari 15 ribu sudah bagus,” kata RK.
RK menegaskan, pihaknya akan menyuplai segala kebutuhan untuk menunjang penyelenggaraan rapid test masif, bahkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah memiliki alat tes swap yang dibeli dari Korea Selatan.
“Kita juga sudah membeli alat tes swap, semoga dengan test masif ini bisa lebih jelas memetakan penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi khususnya,” ungkap Ridwan.
Ditempat yang sama, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan rapif test yang dipusatkan di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi.
Rapid test yang sejauh ini dilakukan diperuntukkan bagi orang-orang yang masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), orang-orang sekitar ODP dan PDP serta sampel orang di tiap wilayah.
“Rapid test ini akan terus saya lakukan sampai diketahui pemetaan penyebaran hingga ke RT/RW, karena kita ada 12 kecamatan dan 2,4 juta jiwa penduduknya,” kata Rahmat.
“Karena pada saat diketenukan positif, kita tracking ke belakang sampai dengan kelurahan RT/RW, kita juga terus berharap perkembangan Covid-19 di Jawa Barat terutama di Kota Bekasi menurun,” tutupnya. (*)









