Istiono pun menanggapi mengenai banyaknya alasan pemudik, baik itu beralasan tak ada pekerjaan hingga takut kelaparan. Namun Istiono menegaskan, kepolisian menyisir dan mendatanya agar mereka mendapatkan bantuan sosial.
Selain semua kepala daerah wajib memastikan warganya baik berKTP setempat maupu luar daerah agar mendapatkan bantuan.
“Semua lagi disisir, masyarakat yang tidak punya pekerjaan mapun yang tak dapat bantuan sosial, Polri menyisir, di wilayah-wilayah paling ujung, di Polres Polri menyiapkan 25 ton beras di sana bagi masyarakat yang kelaparan Polri akan aktif memberikan bantuan,” tutur dia.
Istiono juga memberikan apresiasi terhadap jajaran Kepolisian, TNI dan pemerintah daerah yang telah kerja keras menjalankan PSBB maupun peyekatan mudik ini. Diharapkan, semua aparat dibarengi dengan kepatuhan dan kedisiplinan warga terhadap aturan pemerintah dalam upaya memutus mata rantai Covid-19.
“Untuk evaluasinya agar nanti lebih masif lagi, perketat dalam pemeriksaan. Pelanggar PSBB bisa ditindak pakai surat teguran, yang mudik bisa di suruh putar balik,” tutup dia.
Sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas Polisi Republik Indonesia (Kakorlantas Polri) Irjen Pol Istiono, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana sidak ke Pos Pengamanan Operasi Ketupat Jaya 2020.
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono datang lebih dahulu langsung masuk ke dalam pos pengamanan tersebut. Tak lama menyusul Kapolda Metro Jaya. Di dalam pos ada Kapolres Metro Bekasi Kota, Dandim 0507 Kota Bekasi dan Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto beserta jajarannya.
Mereka membahasa evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kota Bekasi dan juga titik penyekatan larangan mudik. (*)









