Harian Sederhana, Depok – Ribuan pelayat memenuhi pemakaman almarhum Abuya KH. Abdurrahman Nawi bin H. Nawi di areal Pondok Pesantren Al-Awwabin di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan pada Selasa (19/11/2019).
Tokoh ulama sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Al-Awwabin ini yang pusatnya di Jalan Raya Sawangan, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, wafat karena sakit pada Senin (18/11/2019) pukul 13.41 WIB.
Para pelayat yang ikut ke pemakaman tidak hanya santri dan para alumni ponpes tersebut, termasuk berdatangan dari sejumlah wilayah di Kota Depok, dan daerah lainnya.
Sebelumyan di rumah duka yang juga merupakan Pondok Pesantren Al Awwabin di Jalan Raya Sawangan, ratusan pelayat bertakziah. Abuya KH. Abdurrahman Nawi bin H. Nawi. Ulama asli Betawi ini wafat pada, Senin 18 November 2019 pukul 13.41 WIB disemayamkan di Ponpes tersebut.
“Rencananya Selasa (19/11) pukul 09.00 WIB akan disalatkan di Ponpes Al-Awwabin, Kemudian akan dimakamkan pada pukul 10.00 WIB di Ponpes Al-Awwabin Putri di Bedahan,” ujar alumni pertama Ponpes Al-Awwabin KH. Dr. Yusuf Hidayat saat ditemui di lokasi pada Senin (18/11).
Menurutnya, kesan sebagai muridnya almarhum adalah sosok kiyai yang santun dan sopan. Tidak hanya berdakwah saja, namun almarhum juga mengarang sejumlah kitab yang sampai saat ini bisa dibaca para santri dan jamaah majelis taklim.
“Beliau itu selalu berpakaian rapih bahkan dulu dapat julukan dari mantan Wagub DKI Edi sebagai sosok ulama yang nyentrik. Selain mendirikan Ponpes, juga mengajar sedikitnya 20 Majelis Taklim se-Jabodetabek. Secara pribadi saya dipesan agar menjaga alumni dalam memelihara ajaran Aswaja dan menangkal paham Wahabi,” terang Ulama Depok ini.
Yusuf menuturkan, almarhum lahir 8 Desember 1935 meninggalkan 13 anak dan 40 cucu. Dirinya berdoa agar almarhum amal ibadahnya diterima dan ditempatkan di Sisi-Nya.
“Banyak kesan para alumni Ponpes, murid majelis taklim. Selain paham dalam ilmu agama, beliau juga dikenal sebagai pawang hujan semasa hidupnya. Saya melihatnya sendiri dan banyak event pemerintah yang meminta bantuannya,”paparnya.
Selain pengurus NU Depok, para ulama, habaib, ustadz, para alumni maupun santri terus berdatangan. Lantunan doa dan ayat suci Alquran dikumandangkan.
Ucapan bela sungkawa juga mengalir dari sejumlah tokoh seperti karangan bunga dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan lainnya. (*)









