Harian Sederhana – Barang-barang bekas ternyata bisa dijadikan sebuah bisnis yang menjanjikan, seperti yang dilakoni oleh Riyanti Bonay.
Wanita berhijab ini mencoba menciptakan karya dengan produk daur ulang berbahan limbah botol kaca lokal maupun import, beragam ukuran. Hasilnya, sebuah benda unik siap dipajang untuk menghias rumah.
“Usaha ini baru dua tahun dan didasari karena saya suka berkreasi dengan botol kaca,” ucap Riyanti kepada Harian Sederhana, Selasa (9/4).
Menurutnya, ada beberapa jenis karya yang tercipta dari tangannya seperti Home Decoration, Souvenir/Gift, Wedding Souvenir seluruhnya menjadi satu dalam brand produk “Riyanti Bonay Bottle Art”. Riyanti menuturkan, apabila ditekuni usaha ini menjadi sebuah peluang untuk memperoleh penghasilan tambahan.
“Kenapa memicu penghasilan tambahan, karena belum banyak orang yang terjun dan mendalami bidang ini, terutama di Indonesia,” bebernya.
Riyanti menerangkan sedikit mekanisme pembuatan kerajinan tangan tersebut yaitu dimulai dari mendapatkan bahan baku botol kaca dari bank sampah atau pengepul. Kemudian, dihias dengan menggunakan peralatan sederhana yang dikombinasi bahan lainnya.
“Tekniknya pembuatannya menggunakan bahan dan peralatan sederhana, design custom sesuai keinginan klien, bahan selain koran, lakban kertas, tali goni, juga tissue decoupage,” terangnya.
Dirinya mengaku, selama ini tidak pernah takut menghadapi persaingan usaha pasalnya, selain berbisnis wanita berusia 47 tahun ini juga ingin menularkan kemampuannya kepada masyarakat sekitar.
“Saya sosialisasi dengan mengadakan workshop turorial, khusus untuk guru sekolah dan ibu-ibu penggerak PKK. Saya gratiskan asal berkenan datang ke tempat saya,” jelasnya.
Omset yang diterima anggota UMKM WUB Depok ini juga sangat menggiurkan, dalam sebulan bisa mencapai Rp 4-5 juta.
“Ini diluar undangan pelatihan, dan barang saya banyak memesan baru dalam negeri saja, namun untuk pemberian pelatihan sudah sampai Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara,” tandasnya.
Dirinya berpesan kepada para pengusaha yang baru terjun di dunia bisnis dan menekuni karya seni agar tetap fokus dalam pengembangan kualitas produksi dan jangan pelit ilmu karena ilmu tidak akan dicuri jika dibagikan,” pungkasnya. (C1/Wahyu Saputra)









