Harian Sederhana, Bogor – Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Layungsari 2, Kota Bogor akan terganggu. Karena, tiga dari 7 ruang kelas sekolah yang terletak di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, akan tergusur proyek pembangunan double track atau jalur rel ganda kereta api (KA) Bogor-Sukabumi.
Hingga kemarin, belum jelas pengganti dari bangunan tersebut. Karena, pihak sekolah sendiri mengaku, belum pernah bermusyawarah dengan pihak Dirjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan.
“Waktu itu, kami hanya mengikuti sosialisasi saja. Tapi, mengenai nasib tiga bangunan ruang kelas tersebut belum dibahas secara teknis. Yah, maunya kami, pihak perkeretaapian kembali membangun ruang kelas baru (RKB),” ujar Pelaksana tugas SDN Layungsari 2, H. Subadri, ketika ditemui Harian Sederhana, di kantornya, kemarin.
Menurutnya, dengan berkurangnya ruang kelas itu, sekitar 326 siswa, akan mengikuti KBM pagi-siang. “Sekolah ini memiliki 12 rombongan belajar (rombel) dengan memiliki tujuh ruang kelas. Jadi, apabila tiga ruang dibongkar, proses KBM di SDN Layungsari 2 sudah tidak ideal lagi,” papar H. Subadri.
Untuk itu, dia berharap, pihak perkeretaapian kembali membangun ruang kelas baru, sebagai pengganti tiga ruang kelas yang terkena proyek pembangunan double track atau jalur rel ganda kereta api (KA) Bogor-Sukabumi.
“Kami tidak meminta uang, kami hanya minta bangunan pengganti saja. Soalnya, ini masalah kelangsungan proses KBM di SDN Layungsari 2,” harapnya. (*)









