Harian Sederhana, Bekasi – Banyaknya jumlah anak di wilayah Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi yang terdampak banjir, menjadi perhatian khusus pihak kecamatan. Hal itu terkait atribut anak yang masih di bangku sekolah.
Untuk itu, seperti dikatakan Sekretaris Kecamatan (Sekcam) setempat, Diani, mengaku tengah menginventarisir jumlah anak terdampak banjir.
“Jumlah anak di wilayah ini sebanyak 7000 terimbas banjir. Sehingga saya turun inventarisir, lantas salurkan yang anak butuhkan sementara, seperti, atribut sekolah,” terang Diani.
Sedang kebutuhan sandang, kita memberikan terlebih dahulu kemudian bantuan yang kita punya dahulu yaitu, mie instan, air mineral dan baju layak pakai juga peralatan mandi.
Sementara untuk soal sampah Suami mengatakan, armada menjadi kendala tersendiri. Itu kata dia, terkait bencana yang melanda menyeluruh.
“Sampah yang tidak sewajarnya, jelas membutuhkan tenaga hebat. Makanya, saya berharap agar aparatur dengan masyarakat dapat kompak. “Jangan hanya seremony, apalagi selpie-selpie tetapi harus kompak,” pinta Diani.
Bantuan tenaga juga samhung Suami, datang ari Yon Armed 7. Sebanyak 25 orang prajurit fokus di Kotabaru RW 01/ RW 03.
Selanjutnya di Kranji RW 05 dan RW 06 serta Jakasampurna RW 04 sementara fokus angkutan sampah dan kita saling support.
Musibah banjir juga lanjut mantan Lurah Kotabaru tersebut, ada hikmah tersendiri bagi anak-anak. Dimana pada usia dini, anak mendapatkan edukasi akan pentingnya menjaga kebersihan, dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Selama ini kita tidak mengindahkan hal ini. Salah satu ketidak pedulian lingkungan dan anak teredukasi untuk tidal membuang sampah sembarangan lagi. Karena anak-anak tahu akibatnya bencana banjir,” terang Diani sumringah.
Lebih jauh wanita berjilbab itu mengatakan, perpanjangan waktu siaga satu bencana yang ditetapkan pemerintah setempat, juga tengah difokuskan dampak pasca banjir.
Titik kesehatan dipusatkan di setiap Puskesmas, dengan dibantu satu dokter dengan empat tenaga medis, terdiri dari bidan dan perawat,” papar Bunda Diani di ruang kerjanya, Rabu (8/1).
Jumlah lima kelurahan di Kecamatan Bekasi Barat sambung Diani, diharapkan agar warga tetap bersabar dan tidak protes.
“Untuk KLB fokus kesehatan menghindari gigitan nyamuk, kemudian baru hal lain. Seperti, upaya layanan listrik PLN yang sudah oke dan Bekasi Barat Insha Allah tak lagi ada masalah yang urgent.(*)









