Harian Sederhana, Bogor – Insiden pembunuhan siswi SMK Baranangsiang Adriana Yubelia Noven Cahya (18) sudah setahun berlalu, Namun, hingga kini polisi belum dapat mengungkap siapa pelaku penikaman gadis asal parahiyangan tersebut.
Padahal, kasus yang merenggut nyawa siswi jurusan Tata Busana itu sempat terekam kamera pengintai yang dipasang warga setempat.
Seperti diketahui, Noven tewas bersimbah darah akibat luka tusukan di dada bagian kirinya pada sebuah gang kecil RT 01/RW 03 di Jalan Riau, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur 8 Januari 2019 lalu.
Sekitar 11 rekan mendiang Noven di SMK Baranangsiang itupun melakukan doa bersama di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan itu pada Rabu (8/1) sekira pukul 16.00 WIB.
Sambil menyalakan lilin dan menaruh bunga di lokasi kejadian, menambah suasana semakin haru. Setelah itu, merekapun langsung meninggalkan lokasi kejadian, dan tak mau memberi sepatah keterangan pun kepada awak media.
Sementara itu, ayahanda Noven, Yohanes Bosco Wijanarko mengucapkan terimakasih atas perhatian dan doa dari para guru, teman serta semua orang yang peduli terhadap peristiwa yang dialami putri tercintanya.
Ia menilai bahwa aksi yang dilakukan tepat satu tahun kejadian itu menurutnya bukti rasa sayang mereka kepada Noven.
“Hari ini (kemarin, red) mereka menunjukkan rasa sayang mereka kepada Noven dengan berdoa di lokasi tepat satu tahun Noven dipanggil Tuhan,” ujarnya saat dihubungi melalui telephone pribadinya.
Yohanes mengaku prihatin lantaran kasus pembunuhan anaknya belum dapat terungkap. Padahal, sambungnya, kasus tersebut merupakan kriminal murni dan pembunuhan yang keji. “Saya berharap semoga hukum di Kota Bogor tidak mati,” katanya.
Sementara itu, Paur Humas Polresta Bogor Kota, Ipda Desty Irianti mengatakan bahwa saat ini Satuan Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota masih berupaya mengungkap siapa pelaku dari kasus pembunuhan keji tersebut.
“Semoga cepat terungkap. Satreskrim masih terus berupaya agar kasus Noven terungkap,” ungkapnya.
Saat disinggung mengenai langkah apa yang akan ditempuh polisi, pasca permohonan bantuan kepada Federal Bureau Investigation (FBI) gagal lantaran tak memiliki alat penjernih gambar CCTV.
Ipda Desty menegaskan bahwa polisi akan menempuh berbagai upaya untuk menguak kasus itu.
“Polisi akan terus berupaya. Bila ada perkembangan, pasti kami infokan,” tandasnya.









