Harian Sederhana, Bogor – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Bogor, tidak pernah ‘menyandera’ ijazah lulusan sekolah yang berlokasi di Jalan Pajajaran, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, gara-gara menpunyai tunggakan sebesar Rp4.500.000.
Sebab, dia mengakui, sekolah tidak boleh menahan ijazah.”Silahkan orangtua siswanya atau walinya datang ke sekolah dan langsung temui saya. Pasti ijazah yang tersimpan di sekolah akan kami berikan.
Tapi, sampai kemarin, belum ada yang datang ke sekolah ini,” tandas Kepala SMKN 3, Uus Sukmara, ketika dikonfirmasi Harian Sederhana, Rabu (4/3).
Menurut Uus, banyak ijazah siswa tersimpan di sekolah ini. Tapi, bila orangtua atau wali siswa datang ke sekolah, semua akan beres. “Perlu diingat, kami tidak pernah mempersulit maupun pengambilan ijazah, walaupun masih ada kewajiban yang mesti ditunaikan,” paparnya.
Dia mengaku tidak hapal persis nilai kewajiban yang mesti dilunasi. Akan tetapi, sejak keluar lulus sekolah, seharusnya orangtua dan anak datang ke sekolah untuk membicarakan dan menyelesaikan persoalan ijazah. “Kalau jawaban komite tidak memuaskan, kan ada saya. Jadi, silahkan temui saya langsung,” imbuh Uus.
Diketahui, orangtua siswa dari keluarga tidak mampu yang enggan disebut namanya, mengaku ijazahnya anaknya masih tersimpan di SMKN 3 Kota Bogor. Karena, belum melunasi kewajibannya sekitar Rp4,5 juta. Katanya, dia sudah menemui komite sekolah, namun upayanya sia-sia. Karena, jawaban komite tidak memuaskan.
Dia juga menjelaskan, anaknya lulusan SMPN 16 Kota Bogor dan masuk ke SMKN 3 Kota Bogor, melalui surat keterangan tindak mampu (SKTM). “Anak saya mempunyai Kartu Indonesia Pintar (KIP). Tapi, KIP tersebut tidak berlaku di SMKN 3. Sedangkan saya orang miskin,” tambahnya. (*)
