Harian Sederhana, Bekasi – Siswa kelas 7A SMP Al Azhar Summarecon Bekasi yang menjadi korban pengeroyokan tiga orang kakak kelasnya dikenal pintar oleh temannya.
Menurut M teman korban, dirinya menyayangkan korban P harus pindah dari sekolah akibat insiden yang terjadi belum lama ini. M lebih jauh mengatakan, P merupakan teman mainnya saat masih satu sekolah.
Baca juga : (Dikeroyok Kakak Kelas, Siswa SMP Al Azhar Summarecon Kena DO)
Kendati dikenalnya seorang anak yang pintar, P juga merupakan anak yang usil. Bahkan kata dia, P melakukan pelanggaran yang sudah tak terhitung oleh guru jumlah pelanggarannya.
Sementara saat ditanya pelanggaran terberat saat yang dilakukan P dilakukan terhadap Raya teman sekolahnya. Pelanggaran itu yakni, mata kawan P dicolok jari tangannya. “Setahu saya itu pelanggaran P yang parah,” tangkap M.
Sebelumnya, orang tua P juga mengakui akan pelanggaran terhadap teman korban yang dicokok matanya.
“Itu sebenarnya bercanda, jadi bukan tindak kekerasan,” terang H selaku orang tua P.
Sayangnya, saat akan dikonfirmasi perihal insiden hingga menyebabkan P harus pindah sekolah, pihak sekolah tidak berhasil ditemui. Bahkan, Kepala Sekolah Amin Hamidi terkesan menghindar untuk bertemu wartawan.
Menurut sekuriti sekolah tersebut, Akhmad April menyebut kepala sekolah sedang briefing. “Bapak Hamidi sedang rapat dan selesainya kita engga tahu,” kata Ahmad April saat di lobby SMP Al-Azhar.
Hal serupa juga dikatakan saat perwakilan dari sekolah guna memberi keterangan, baik guru konseling atau guru reguler tetap permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi.
“Semuanya ikut rapat dengan pak Kepala Sekolah SMP Al Azhar Amin Hamidi,” terang Ahmad April lagi. (*)









