Harian Sederhana, Bogor – Beriringan dengan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap ketiga, puluhan Anggota DPRD Kota Bogor mengikuti swab test Covid-19 di GOR Pajajaran, Selasa (12/5).
Salah satu anggota dewan dari Fraksi Gerindra, Said Mochammad Mohan mengatakan, swab test ini merupakan bentuk fasilitas yang diberikan oleh Ketua Dewan. “Kemarin pemberitahuan dari ketua DPRD. Sudah ada listnya,” katanya.
Ia pun mengaku bersyukur bisa mengikuti swab test massal ini. Sebab, kata dia, jajaran anggota DPRD sering berinteraksi dengan masyarakat. “Kalau ada hasilnya kan kami bisa lebih tenang,” katanya.
Namun hal itu dianggap memalukan, karena kalangan anggota dewan dianggap orang yang mampu secara tarap ekonomi. Dan sweb test dengan alat bantuan dari Provinsi Jawa Barat itu lebih tepat diperuntukan bagi para tenaga medis atau warga.
Ketua Gerakan Masyarakat Kota Bogor (GMKB), E. Ridho mengatakan, swab test yang diikuti oleh wakil rakyat merupakan sebuah ironi lantaran masih banyaknya tenaga medis yang belum mengikuti swab test.
“Swab test gratis ini jelas mencederai rasa keadilan di mana mungkin tenaga medis pun banyak yang belum melakukan swab test. Seharusnya tenaga medislah yang lebih diutamakan atau warga yang notabenenya kurang mampu secara ekonomi,” kata Ridho.
Ia pun mengaku heran mengapa anggota dewan tidak melakukan swab test mandiri yang biayanya kurang lebih hanya Rp1,3 juta atau lebih perorangnya. “Kami mengapresiasi kepada anggota DPRD yang tidak ikut antri untuk melakukan swab test di GOR,” ungkapnya
Mungkin lanjut dia, mereka memiliki rasa kepekaan dan tidak mau membebani anggaran pemerintah dan mungkin mereka sudah melakukan tes swab secara mandiri atau akan melakukan secara mandiri.
Ridho mempertanyakan, sejauh ini banyak anggota dewan yang masuk ke dalam Satgas Covid-19 DPRD. Namun, mengapa mereka baru melakukan swab test saat ini. “Padahal mereka secara keuangan mereka bisa melakukan secara mandiri dengan biaya sendiri,” tandasnya.
Seperti diketahui, selama ini masyarakat yang datang ke GOR Padjajaran yang merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sekitar 2000 lebih orang dan hanya menjalani rapid test.
Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, selain 50 anggota DPRD Kota Bogor yang menjalani swab test. Sebanyak 200 warga Kota Bogor yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang memiliki riwayat bersentuhan dengan pasien positif Covid-19.
“Jadi total orang yang mengikuti swab test 250 orang. Alat swab test yang digunakan berasal dari bantuan provinsi,” ungkap orang nomor dua di Kota Bogor itu. (*)









