Harian Sederhana, Sukabumi – Satu rumah warga tidak layak huni kelurahan Nanggeleng, RT 07 RW 03 Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi ambruk pada Rabu (14/8) sekitar Pukul 09.00 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun tiga orang alami luka luka karena posisi korban sedang berada di tengah rumah. Istri Dadun pemilik rumah, bersama tetangganya yang sedang berkunjung bersama anaknya ikut menjadi korban kejadian tersebut.
“Istri saya bersama tetangga dan anaknya menderita luka luka akibat tertimpa material bangunan,” kata Dadun (51) saat di mintai komentar di lokasi kejadian.
Saat kejadian kata Dadun, Eni (Istri) beserta Saadah (tetangga) dan Nurani anak Saadah (3) sedang ditengah rumah. Tiba tiba saja rumah ambruk dan Menimpa korban.
“Istri saya luka pada bagian punggung karena menahan tembok. Sementara Saadah terluka di bagian kepala yang terkena pecahan genteng. Dan anaknya Nurani tertimpa paku reng atap rumah pada kepala, tangan, dan bagian tubuh yang lainnya,” jelas Dadun.
Saat kejadian, masih suasana pagi hari kondisi cuaca pun sedang bagus tidak ada angin ataupun hujan. “Tiba-tiba saja rumah kami ambruk menimpa istri dan saudaranya,” kenangnya.
Diakui Dadun, ambruknya rumah dikarenakan sudah rusak parah atapnya miring dan kondisi tembok yang sudak retak retak sudah sejak lama.
Bahkan kata dia, rumahnya itu, sempat didata untuk mendapat bantuan rumah tidak layak huni pada 2017 lalu. Namun dari 10 rumah dilingkungannya hanya 8 rumah yang mendapat bantuan dua rumah lagi termasuk dirinya malah tidak mendapat bantuan.
“Untuk memperbaiki saya belum memiliki uang, sejak itu perasaan was was khawatir rumah saya ambruk terus mengahantui saya dan keluarga. sekarang malah terjadi rumah saya ambruk,” ucapnya.
Ambruknya Rumah Dadun, melalui. Postingan media sosial akhirnya tersebar luas dan mendapat perhatian beberapa saat usai rumah Dadun runtuh.
Pejabat wilayah, termasuk dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi datang ke lokasi Bersamaan berdatangan pula tim kesehatan (timkes) dari Puskesmas Nanggeleng yang untuk menangani para korban.
“Kami langsung memberikan bantuan, meskipun sifatnya stimulan yang disesuaikan dengan kebutuhan mendesak,” ujar Sekretaris Kecamatan Citamiang, Abdul Muiz saat di lokasi bencana.
Untuk keselamatan lanjut Abdul Mu’is, Dadun dan keluarganya, Asep meminta pengurus RT dan RW setempat untuk evakuasi ke rumah kerabat yang lokasinya tidak terlalu jauh. Sedangkan untuk penanganan rumah korban, menginstruksikan aparat kelurahan dibantu BKM untuk membetulkan rumah milik Dadun.
“Kita akan koordinasikan berbagai lembaga terkait seperti BPBD, Dinas Sosial, dan Baznas untuk mengajukan bantuan setelah dihitung besarnya dana yang dibutuhkan untuk memperbaiki rumah tersebut,” pungkasnya. (*)









