Harian Sederhana, Cibinong – Meskipun Stadion Pakansari, Cibinong masuk dalam 10 venue yang diajukan, FIFA belum secara resmi menunjuk enam lokasi stadion pilihan untuk pertandingan Piala Dunia U-20, pada 2021 mendatang.
Sehingga Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto, penuh pertimbangan dalam menggelontorkan anggaran untuk memoles Stadion Pakansari yang belum resmi ditunjuk oleh FIFA.
“Kita tidak mau menabrak aturan hukum. Karena dalam PP 12 Tahun 2019, tidak boleh ada program yang tidak ada dalam RKPD dan KUA-PPAS muncul menjadi program baru dalam RAPBD,” jelas Rudi kepada wartawan belum lama ini.
Politisi Gerindra itu menambahkan, Badan Anggaran DPRD Kabupaten tidak ingin alokasi anggaran menjadi mubazir. Hal itu, kata dia, untuk menjaga kemungkinan jika Stadion Pakansari gagal menjadi venue Piala Dunia U-20.
“Itu salah satunya, selain kenapa tidak boleh ada program baru, kecuali peningkatan volume program yanh sudah bisa ditingkatkan. Pun jika dianggarkan harus ada kesepakatan antara Pemkab Bogor dengan DPRD,” tegasnya.
Jika memang resmi menjadi venue pertandingan, masalah penganggaran, kata Rudy, bisa saja kemudian terbit peraturan presiden (perpres) atau peraturan menteri (permen), yang memungkinkan penganggaran dilakukan.
“Karena kita sedang bahas RAPBD 2020 dan tidak ada klausul khusus penganggaran untuk persiapan itu (piala dunia). Meski pada prinsipnya kami mendukung,” tukasnya.
Patut diketahui Indonesia resmi ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-21. Informasinya FIFA telah memilih enam dari 10 stadion yang didaftar oleh PSSI.
Ini daftar nama 10 venue diantaranya :
Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Pakansari (Bogor), Stadion Patriot (Bekasi), Stadion Wibawa Mukti (Cikarang), Stadion Gelora Bandung Lautan Api (Bandung), Stadion Si Jalak Harupat (Soreang), Stadion Manahan (Solo), Stadion Mandala Krida (Yogyakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali). (*)
