Harian Sederhana, Bekasi – Kemacetan dan kecelakaan yang terjadi di sepanjang Jalan Perjuangan, Jalan Raya Lingkar Utara Bekasi Utara sampai Jalan Raya Kebalen banyak menuai protes masyarakat. Puncaknya saat terjadi kecelakaan yang menewaskan seorang ibu dengan kondisi mengenaskan terlindas dump truk belum lama ini.
Masyarakat pun turun ke jalan berorasi dan memasang spanduk meminta agar dump truk pengangkut tanah yang hilir mudik di wilayahnya untuk ditertibkan sesuai jam operasional yang sudah ditetapkan peraturan Bupati dan Walikota Bekasi.
Salah satu warga Yacub mengaku prihatin araknya mobil truk pengangkut tanah galian beroperasi diluar jam ketentuan bahkan siang hari sampai malam. ” ” Krmacetan dan kecelakaan yang terjadi menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk ikut peduli soal ini,” ucapnya prihatin.
Pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan kata Yacub seharusnya sebelum terjadi masalah seperti ini sudah mengantisipasinya dengan cara menerjun personilnya mengatur arus lalu lintas di jalan tersebut.
Usman (48), warga Teluk Pucung Bekasi Utara Kota Bekasi pun sangat menyesalkan setiap hari jam sibuk kerja pasti ada kemacetan di sepanjang Jalan Raya Kebalen Babelan, Kabupaten Bekasi, hingga sepanjang Jalan Raya Perjuangan, Jalan Lingkar Utara Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Sejumlah sopir dump truk pengangkut tanah tidak menghiraukan peraturan Bupati Bekasi maupun Wali Kota Bekasi tentang jam operasional untuk dump truck pengangkut tanah di wilayah Bekasi.
“Sudah seharusnya dari pihak Dinas Perhubungan Kota/Kabupaten Bekasi memberikan sanksi tegas kepada sopir dump truk pengangkut tanah sampai tumpah ke jalan sehingga jalan menjadi licin saat musim penghujan tiba, dan debu berterbangan saat kemarau,” kata Usman, Jumat (27/9/19).
Ia pun berharap Dinas Perhubungan dan aparat Kepolisian Sektor Bekasi Utara dan Kapolsek Babelan, agar berani menindak para pengemudi dump truck tersebut. (*)









