Harian Sederhana, Bekasi – Area parkir Lay Bay atau tempat pemberhentian sementara khusus angkutan umum maupun transportasi online, yang berada di Stasiun Bekasi, Jalan Djuanda, ditutup oleh PT Kereta Api Indonesia.
Menurut Kepala Seksi Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi, Bambang Normawan Putra, alasannya penutupan tersebut karena mau merevitalisasi Stasiun Bekasi dan persiapan double-double track.
“Posisinya kan itu lahan PT KAI, konsekuensinya memang saat itu kan kita meminjam lahan mereka karena dulu Ada jalur eks batu barang yang tidak terpakai,” ujar Bambang.
Penutupan area Lay Bay membuat supir angkutan dan juga ojol kembali mengetem dipinggir jalan dan membuat kemacetan di jalan Djuanda.
Padahal, sebelumnya angkutan mengetem atau menaik dan menurunkan penumpang stasiun, di area Lay Bay tersebut.
Menurutnya, penutupan Lay Bay sejak Jumat (6/12), tanpa ada koordinasi terlebih dahulu ke Pemerintah Kota Bekasi.
“itu dia karena kemarin baru rapat sekali dan itu belum matang kaitannya dengan ada lalu lintas dan manajemen rekayasa lalu lintasnya,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya berharap agar adanya lokasi Lay Bay sementara karena posisi pembangunannya sampai tahun 2021 mendatang.
“Dari kami Pemkot Bekasi dan Polres meminta dibuatkan semacam Lay Bay sementara karena posisinya pembangunan itu sampai tahun 2021. Artinya kami ruginya sampai 2021,” lanjut Bambang.
Dengan tidak adanya jalur Lay Bay tersebut, menurut Bambang membuat lalu lintas yang berada di Jalan Djuanda kembali padat dan rencananya akan dilakukan penambahan personil.
“Kalau posisinya seperti ini memang otomatis personil akan kita tambah, tetapi kita masih menunggu rencana bidang lalin. Paling untuk sementara di Jalan Djuanda sekarang ada 10 personil, di jalan Perjuangan sekitar 15 personil setiap harinya, jadi otomatis kita akan tambah di jalan Djuanda 5-10 orang,” ungkapnya. (*)









