Harian Sederhana, Depok – Sekolah di Kota Depok diimbau melakukan kebersihan dan Perilaku Hidup Bersih Sehat sebagai langkah mengantisipasi menyebarnya wabah penyakit seperti kejadian di SMPN 20, hepatisis A.
Demikian dikatakan Sekretaris Daerah Kota Depok Hardiono saat sidak ke SMP 20 Depok di Kecamatan Pancoran Mas (Panmas) pada Selasa(19/11) terkait mewabahnya penyakit hepatitis A yang menyerang siswa dan guru
“Ya kami mau lihat langsung kondisi SMP 20 terkait adanya puluhan siswa yang terjangkit penyakit hepatitis A,”katanya.
Dia mengatakan jumlah siswa SMP 20 tercatat sekitar 700 siswa, dimana info atau keterangan dari Kepala Sekolah yang terindikasi terjangkit penyakit suspect hepatitis A berjumlah 41 siswa yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit.
Adanya puluhan siswa yang terserang penyakit suspect hepatitis A yang berhak menyatakan ini Kejadian Luar Biasa atau tidak adalah Dinas Kesehatan Kota Depok dengan menunggu hasil cek dari Dinas Kesehatan.
Wabah ini harus segera ditindaklanjuti ke dinas terkait, sehingga wabahnya tidak tambah menyebar luas.
Hardiono menambahkan, setelah adanya kejadian tersebut pihak sekolah sudah lapor ke Puskesmas, dan pihak Puskesmas serta Dinkes sudah turun ke sekolah, melakukan pemeriksaan fisik dan cek labolaratorium.
Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan lingkungan sekolah di seperti kantin dan warung jajanan sekitar sekolah, termasuk air yang ada di SMP 20.
Penyebab siswa terjangkit penyakit hepatitis A belum diketahui karena sampai Selasa (19/11) belum dapat hasil laboratorium dari tim Dinas Kesehatan.
Sebagai mengantisipasi kejadian kembali atau terulang pihaknya berencana kedepan melakukan penyuluhan di sekolah.
Dirinya mengimbau kepada pihak SMP 20 untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih Sehat, meningkatkan kinerja UKS, sosialisasi ke masyarakat sekelilingnya.
Melakukan makan minum di tempat masing masing, jangan di campur, serta cucitangan pakai sabun hingga bersih.
Kepala SMPN 20, Komar Suparman mengatakan, wabah penyakit Hepatitis A yang menyerang para siswa dan guru mulai muncul pada, Rabu (13/11) dan saat itu baru beberapa siswa saja yang terjangkit.
Namun setelah itu penyakit yang mengakibatkan penurunan fungsi Liver (hati) menular ke siswa lainnya, bahkan tiga orang guru juga ikut tertular.
“Jadi, pertama kali diketahui ada siswa terkena penyakit Hepatitis pada, Rabu (13/11) dan setelah itu banyak siswa tertular dan guru juga ada yang terkena penyakit itu,” terangnya.
Dikatakan Komar, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui penyebab persis munculnya wabah Hepatitis di lingkungan sekolah yang terletak di Jalan Martadinata RT 09/06, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, (RJB), Kecamatan Pancoran Mas, apakah dari makanan atau sanitasi seputar sekolah.
Sementara pegawai bagian laboratorium Puskesmas Rangkapan Jaya, Muhammad Saleh mengatakan, setelah dilakukan pengecekan laboratorium, ternyata SGOT dan SGPT para siswa yang terkena sangat tinggi, bahkan ada beberapa di antaranya hasil laboratorium SGOT dan SGPT mencapai diatas 100 sementara untuk normalnya harus dibawah 35.
“Normalnya harus dibawah 35, makanya hasil tes laboratorium beberapa siswa SGOT dan SGPT nya sangat tinggi, ” tegas Saleh.
Sementara itu Ketua DKR Kota Depok Roy Pangharapan sangat menyesalkan dan turut prihatin atas musibah tersebut.
Untuk itu, Pemkot Depok dalam hal ini Dinkes kesehatan Kota Depok, perlu mengambil langkah segera mendata para pedagang baik dalam sekolah maupun diluar sekolah.
“Segera lakukan pembinaaan dan monitoring rutin, untuk memastikan jajan atau makanan yang dijual aman dan sehat,” tandasnya.
Perlu melibatkan semua pihak dalam ikut menjaga lingkungan sekolah yang sehat, dengan terus menerus, melakukan penyuluhan hidup sehat dalam lingkungan sekolah. Lebih mengutamakan praktik daripada sebatas serimonial belaka.
Kepada para guru, orang tua dan semua yang terlibat dalam pergaulan lingkungan sekolah, agar bersama menjaga kesehatan. (*)









