Harian Sederhana, Bekasi – Kebersihan Terminal Bus Induk Kota Bekasi yang berada di Jalan Cut Muthia, Bekasi Timur tercium aroma menyengat bau pesing hal ini dikeluhkan oleh pengunjung terminal.
Salah satu pengunjung Rudi, mengeluhkan kebersihan terminal dinilai kurang maksimal. Padahal kata Rudi kebersihan adalah bagian dari iman dan selogan itu sangat familiar dan gampang kita temuin tertempel ditembok disetiap sarana fasilitas umum.
“Namun nyatanya bau kencing disudut terminal masih kecium, membuat orang tidak nyaman,” ungkapnya.
Menanggapi hal ini, Kanit Kebersihan Terminal Bus Induk Kota Bekasi, Mulyadi mengaku timnya sudah berupaya membersihkan sampah dan bau kencing yang terkadang berceceran di kolong bus.
Tak segan-segan pula tindakan tegas dilakukan pihaknya untuk menegur petugas bis atau warga yang ketahuan membuang sampah dan kencing sembarangan.
“Tindakan petugas sudah tegas bahkan saya tak peduli kalau sudah keterlaluan tidak mengindahkan larangan kami kencing di sembarangan tempat akan kami cabut izin operasional bisnya,” ucap Mulyadi.
Namun diakuinya pihaknya kesulitan dalam mengawasi prilaku orang yang setiap saat untuk dituntut menjaga kebersihan. Alasannya tenaga kebersihan cuma ada 2 shift yang masing-masing shiftnya terdiri dari 5 tenaga kebersihan.
“Sedangkan terminal ini beroperasi selama 24 jam, malamnya tidak ada petugas kebersih,jadi kami mengandalkan kesadaran semua pihak untuk menjaga kebersihan dan lingkungan terminal,” terangnya.
Hal itulah yang dianggap Mulyadi tanggungjawab kebersihan terminal seharusnya menjadi tanggungjawab semua, tidak hanya petugas kebersihan terminal. “Tapi semua dari pengunjungnya, supir, kenet, petugas terminal, pedagang dan kang ojeg harus ikut andil karena tidak mungkin semua ke kami,” keluhnya.
Kesadaran berbudaya bersih memang diakui Mulyadi masih minim bagi warga Kota Bekasi, padahal penilaian Adipura salah satunya di fasilitas umum seperti terminal bus. (*)









