Harian Sederhana, Depok – PDAM Tirta Asasta komitmen terhadap pelanggan. Jika ada keluhan terkait pelayanan segera diselesaikan sehingga tidak ada permasalahan.
Hal itu dikatakan Olik Abdul Olik, selaku Direktur Utama PDAM Tirta Asasta saat sosialisasi keseimbangan hak dan kewajiban antara PDAM dan pelanggan serta sosialisasi hasil survey kepuasan pelanggan PDAM Tirta Asasta Kota Depok 2019 di Ballroom, Hotel Savero, Jalan Margonda, Kamis (19/12).
Olik mengakui, bahwa keluhan terhadap pelanggan kurun waktu dua tahun terkahir menurun jumlahnya, 7,41 persen pada tahun 2017, kemudian menurun menjadi 7,06 persen di tahun 2018. “Jadi, sesuai data yang ada, keluhan pelanggan ini mengalami penurunan,” ulasya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, PDAM memiliki target penyediaan air siap minum pada tahun 2025 mendatang. Namun, tahap awal untuk penyediaa air siap minum akan dilakukan di kawasan GDC pada tahun 2021. “Sumber air siap minum tersebut berasal dari air sungai yang sudah diolah, sehigga hasilnya higienis,” tuturnya.
Kemudian terkait dengan laba juga mengalami kenaikan secara signifikan pada 2019 senilai Rp29 miliar.
Acara sosialisasi keseimbangan hak dan kewajiban antara PDAM dan pelanggan serta sosialisasi hasil survey kepuasan pelanggan PDAM Tirta Asasta Kota Depok 2019 dibuka Hardiono, Sekretaris Daerah Kota Depok yang juga Ketua Pengawas PDAM Tirta Asasta.
Hardiono mengatakan, dari hasil kegiatan ini diharapkan ada keseimbangan hak dan kewajiban antara pelanggan dan PDAM, namun untuk terpenuhinya ini perlu ada komitmen dari direksi, berserta jajarannya. Apabila hak dan kewajiban seimbang maka trust PDAM akan meningkat.
Namun, Sekda juga meminta penampilan slide terkait keluhan pelanggan harus dimasukan dalam angka, sehingga jumlahnya diketahui secara real.
Tetapi Ia berharap mudah-mudahan. PDAM Tirta Asasta bisa terintegrasi dengan Depok single window. “SDW ini media bagi masyarakat untuk memudahkan layanan,” pungkasnya. (*)









