Alat PAPR ini sangat diperlukan oleh para tenaga medis di rumah sakit di Indonesia. Dengan kelengkapan alat mini komunikasi serta minum tanpa membuka master tersebut dengan tetap terlindungi dari virus dan bakteri.
“Untuk saat ini memang masih prototype. Namun sudah ada industri yang melirik dan siap produks massal,” ucapnya.
Dia menuturkan bahwa terobosan timnya ini memiliki keunggulan berupa sistem yang ramah.
Artinya, awam yang nonton tehnik dan non medis pun dapat mengoperasikan alat ini sepanjang memahami instruktuksi yang diberikan.
Selain itu, alat ini pun dinilai lebih murah dari ventilator sejenis.
“Kita bisa lebih murah 10 persen. Alat ini didesain sistem knockdown dan lowcost ventilator dengan material yang hampir semuanya dari dalam negeri agar bisa cepat diproduksi dengan cepat, singkat, dan semurah mungkin,” katanya.
Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma, Adang Suhendra menuturkan, pihak kampus sangat mendukung penelitian dari alat ini.
Produk yang dihasilkan ini menjadi karya anak bangsa Indonesia, yang diharapkan ke depan bisa berkontribusi membantu menyediakan alat kesehatan, yang sekaligus menunjukkan sinergitas antara pihak akademisi dan industri.
Ventilator menjadi alat yang sangat dibutuhkan saat pandemi Corona di dunia. Alat ini diklaim membantu banyak pasien corona menghadapi penyakitnya.
“Artinya, kita mencoba untuk membantu program pemerintah dalam mengatasi, dalam hal ini adalah dalam bentuk untuk membuat beberapa riset pengembangan, yang khususnya membantu beberapa saudara-saudara kita yang mungkin saat ini membutuhkan perangkat-perangkat, seperti misalnya alat bantu pernapasan” kata Adang Suhendra, Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma yang juga terlibat dalam pembuatan alat tersebut. (*)









