Harian Sederhana, Jakarta – Disela-sela aksi demonstrasi di Gedung DPR Jakarta, potret foto seorang pria yang sedang memegang bendera Indonesia viral di media sosial (Medsos).
Pelajar Sekolah Teknik Menengah (STM) yang berjaket putih dan bercelana abu-abu itu, tengah menutupi wajahnya dari serangan gas air mata sambil memegang bendera merah putih
Foto yang tengah viral itu, kini diabadikan oleh seorang seniman Indonesia lewat lukisan. Seniman itu menyebut pelajar STM tersebut sebagai sosok heroik.
Saking viralnya foto itu, banyak netizen yang menjadikannya sebagai foto profil akun media sosial mereka.
Dalam rekaman video berdurasi 22 detik itu, seniman itu memohon izin kepada fotografer yang mengambil momen tersebut untuk dijadikan sebuah lukisan.
“Selamat dini hari untuk fotografer yang mengabadikan siswa STM yang heroik ini saya mohon izin untuk melukisnya, terima kasih. Sebagai seniman saya terketuk dan harus saya abadikan,” ujar seniman yang belum diketahui namanya tersebut.
“Sebagai seniman saya terketuk dan harus saya abadikan, sekali lagi terimakasih, salam demokrasi,” lanjutnya.

Foto heroik pelajar STM bawa bendera merah putih Indonesia dituangkan ke lukisan oleh seorang seniman.
Dilain waktu juga, video seniman itu diunggah oleh Jemmy Setiawan, Ketua DPP Demokrat Bidang KPK melalui akun Twitter pribadinya @Jemmy_biru pada Sabtu (28/9/2019).
Jemmy pun memetik pesan dari apa yang disampaikan seniman itu.
Menurutnya, apabila masih manusia, pasti akan merasakan hal yang sama seperti seniman itu. Ia pun tak lupa menyampaikan pesan tersebut kepada akun Twitter Menkopolhukam Wiranto.
“Jika masih manusia tentu terketuk hatinya melihat mereka yg muda belia maju ke depan mengambil peran paling berbahaya untuk menjadi penyambung suara kebenaran @wiranto1947,” kata Jemmy.
Lalu siapakah fotografer yang mengambil momen itu? Ialah Garry Lotulung. Ia mengunggah hasil jepretannya tersebut ke dalam akun Twitter pribadinya @merantauuu pada Jumat (26/9/2019).
“A student carries the national flag during a demonstration againts the government’s proposed change in its criminal code laws outside the Indonesia Parliament in Jakarta Indonesia, September 25, 2019,” kata Garry. (suara.com)









