Idris menerangkan, Forum Anak ini harus dilibatkan dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, hingga Kota Depok. Dengan demikian, Forum Anak dapat memberikan sumbangsih dukungan dan rekomendasi terhadap kebijakan pemerintah terutama yang terkait dengan KLA.
Dia menambahkan, Forum Rencana Kerja (Renja) yang terkait dengan Forum Anak ini terdapat di Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK). Namun ada juga dinas lain yang terkait dengan kegiatan anak-anak seperti aktivitas literasi yang erat dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Depok.
“Untuk di olahraga dan seni melalui (Disporyata), hingga membangun semangat entrepreneurship sejak dini melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok,” ujar orang nomor satu di Kota Depok ini.
Sementara, Kepala DPAPMK Kota Depok, Nessi Annisa Handari menambahkan Forum Anak memiliki peran sangat penting, diantaranya pemenuhan hak anak seperti akta dan Kartu Indonesia Anak, mengajak teman sebaya melakukan berbagai kegiatan positif, hingga melaporkan berbagai permasalahan anak misalnya anak putus sekolah.
“Kegiatan rutin forum anak yang sudah diagendakan antara lain mengikuti kegiatan musrenbang, sosialisasi stop kekerasan anak, jambore anak, peringatan Hari Anak Nasional, pelatihan LDK, duta ke tingkat nasional, literasi, hingga kegiatan lainnya,” katanya.
Masih ditempat yang sama, Fayanna Ailisha Davianny selaku Ketua Forum Anak tingkat Kota Depok mengatakan, dirinya sudah mulai merancang berbagai program bagi anak-anak di Kota Depok.
Siswi Kelas IX SMP Islam Dian Didaktika, Cinere ini memiliki harapan tersendiri untuk bisa membawa FAD menjadi organisasi yang inovatif dan kreatif dalam mendukung Depok menuju Kota Layak Anak (KLA).
“Visi besar saya tidak hanya ingin merangkul pengurus FAD saja. Namun ke seluruh anak di Kota Depok menjadi kreatif dalam mengembangkan potensi anak,” ujar Fayanna.
Dirinya juga bertekad selama dua tahun ke depan ingin meminimalisir angka anak jalanan di Kota Depok. Selain juga meningkatkan pula budaya literasi untuk anak di Depok secara umum, dan pengurus FAD khususnya.
“Alhamdulillah, saya juga kan penulis, sudah ada sekitar 51 buku yang ditulis sejak kelas II SD. Karena itu, saya ingin menularkan budaya literasi ini ke anak-anak Depok,” tandasnya. (*)









