Harian Sederhana, Depok – Mengantisipasi adanya penjualan oplosan daging babi, Tim Satgas Pangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua titik pasar di Kota Bogor.
Tim Satgas Pangan tersebut terdiru dari Disperindag, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Kesehatan bersama Polresta Bogor Kota
Ketua Tim Satgas Pangan Ade Sarip Hidayat mengatakan,
sidak tersebut digelar untuk mengantisipasi beredarnya daging oplosan sapi dan celeng sekaligus memantau ketersediaan stok pangan jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Petugas dibagi menjadi dua tim. Tim pertama melakukan pemantauan dan uji sampel daging di kawasan Pasar Anyar. Tim lainnya bergerak ke Pasar Bogor.
Tiba di pasar, petugas langsung mengecek daging yang dijajakan para penjual, termasuk surat dari rumah potong hewan. Sebagian lagi mengambil sampel daging untuk dilakukan rapid test atau uji cepat menggunakan alat khusus untuk mengetahui kandungan yang ada dalam daging tersebut.
Hasil test menunjukan satu garis. Artinya daging tersebut murni daging sapi alias bebas daging celeng. Sesuai dengan perintah wali kota dalam rangka menjamin ketersediaan pangan.
“Ya, untuk keamanan pangan, sekaligus juga kehalalan pangan di Kota Bogor, kami telah melakukan upaya supervisi sidak ke pasar jam 2 tadi pagi,” ungkap Ade Sarip.
“Alhamdulillah mengenai isu daging celeng itu tidak kami temukan. Kami sudah lakukan pantau di dua pasar dan aman,” tambahnya.
Ade Sarip menyatakan, bahwa kegiatan serupa masih akan terus dilakukan untuk memantau ketersediaan dan keamanan pangan. Sebelum hari raya kalau memang perlu mala akan dilakukan ulang di beberapa titik lain.
“Sudah di Pasar Bogor, Pasar Anyar, mungkin kita akan lakukan di pasar lainnya. Prinsipnya kami akan melakukan perintah wali kota dalam rangka mengamankan, memberikan rasa nyaman serta kehalalan pangan yang ada di pasaran,” tandasnya.
Meski tidak ditemukan daging oplosan, namun petugas menemukan pedagang yang menjual telur infertil atau hatched egg (HE), baik di Pasar Bogor maupun pasar Anyar.









