Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 17:39 WIB

Bogor

Warga Gunung Putri Menyesal Pindah

badge-check


					Banjir di Bogor, Rabu (1/1/2020). (FOTO: Istimewa) Perbesar

Banjir di Bogor, Rabu (1/1/2020). (FOTO: Istimewa)

Harian Sederhana, Bogor – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengunjungi posko terpadu bencana banjir bandang di Desa Bojong Kulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Kamis (2/1/2020).

Dilokasi, Gubernur Jawa Barat yang biasa siapa kang Emil itu mendapat omelan dari warganya soal bencana alam.

Bahkan warga Perumahan Villa Mahkota Pesona, Desa Bojong Kulur bernama Sisi Sahwardi tersebut menuturkan dirinya menyesal pindah dari Cikarang, Kabupaten Bekasi ke Gunung Putri Kabupaten Bogor.

Penyesalan wanita empat anak tersebut disebabkan dia dan keluarga harus menerima kebanjiran akibat pindah ke wilayah Desa Bojong Kulur.

Dia mengaku pindah dari kediaman sebelumnya di Cikarang ke Kabupaten Bogir untuk mencari ketenangan.

Bukan ketenangan hidup yang didapat, kini dia harus mengungsi akibat banjir yang menerjang sebagian wilayah Kabupaten Bogor sejak malam pergantian tahun 2019.

“Saya pindah ke Perumahan Villa Mahkota Pesona, Desa Bojong Kulur, Gunung Putri Kabupaten Bogor dari Cikarang, Kabupaten Bekasi mau mencari ketenangan. Ternyata kemarin jam 21.00 WIB, saya harus mengungsi ke Majelis Ta’l im Nurul Amal karena mengalami banjir bandang dari aliran Sungai Cileungsi,” tutur Sisi kepada wartawan, Kamis,(2/1/2020).

Dia menambahkan, dengan status desa sebagai daerah rawan banjir, harusnya antisipasi sudah dilakukan oleh pemerintah.

“Harusnya dengan status daerah rawan bencana alam itu sudah diantisipasi. Lha kemarin banjir bandang di 22 Rukun Warga (RW), perahu karet itu cuma ada tiga buah, warga pun kesulitan dalam mengungsi karena derasnya air,” tambahnya.

Sisi menjelaskan dengan minimnya fasilitas pertolongan seperti perahu karet, maka warga pun tidak bisa apa-apa, bahkan untuk menolong sesama warga.

“Tingginya air hingga sebahu saya hingga saya tidak bisa membantu sesama warga karena harus menyelamatkan keluarga sendiri dahulu. Semoga ke depan bisa mengantisipasi bencana alam banjir bandang seperti ini,” jelas Sisi.

Menanggapi keluh kesah warga Perumahan Villa Mahkota Pesona tersebut, Ridwan Kamil mengatakan banjir bandang tidak bisa dibendung karena wilayah Kabupaten Bogor sedang dihinggapi cuaca ekstrem.

“Data dari Badan Metereologi Klimatologi Geofisika (BMKG) curah hujan yang biasanya 100 mm naik menjadi 400 mm hingga ini masuk kategori cuaca ekstrem hingga pertahanan air pun jebol,” kata Emil sapaan akrabnya.

Mantan Wali Kota Bandung ini pun meminta kepada semua pihak untuk tidak saling menyalahkan tetapi saling menginterospeksi atau mengevaluasi diri sendiri.

Selain cuaca ekstrim kata dia, bencana alam banjir bandang, longsor dan lainnya ini mungkin juga akibat berkurangnya lahan hijau dan lainnya.

“Kita jangan saling menyalahkan dan lebih mengevaluasi atau menginterospeksi diri sendiri karena ini bisa salah pemerintah, pengusaha tetapi mungkin juga masyarakat. Kita lebih baik mencari solusi dan berikhtiar tanpa bersikap takabur,” tandasnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Jaringan Dealer ke 53 Chery Ada Kota Bogor, Ini Lokasinya

19 Agustus 2025 - 16:38 WIB

Program Skrining Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Depok Dimulai Februari 2025

13 Januari 2025 - 10:58 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan.

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Jalur Puncak Berlapis Sekat TNI, Polisi dan Dishub

3 Juni 2020 - 22:34 WIB

Trending di Bogor