Harian Sederhana, Babelan – Gagasan untuk membangun lumbung sembako di tengah pandemi corona bagi warga RT 01/49 Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan Kabupten Bekasi patut ditiru. Mereka membangun lumbung sembako secara swadaya oleh warga sendiri. Seperti yang disampaikan oleh Ketua RT, Sutardi.
“Lumbung sembako ini sebenarnya digagas bersama warga sebagai upaya ketahanan pangan, apalagi kita tidak tahu sampai kapan pandemi Covid-19 berakhir,” tutur Sutardi.
Uniknya untuk membangun lumbung sembako tersebut, warga yang mampu bergotong-royong dengan cara mengumpulkan donasi dalam bentuk uang, bahan makanan pokok, hingga mengumpulkan barang bekas yang tidak terpakai untuk dijual kembali dan dibelikan sembako.
“Ide awalnya, kami pengurus RT bersama warga yang peduli merasa prihatin dengan kondisi saat ini, apalagi ada beberapa warga yang benar-benar terdampak secara ekonominya karena PHK dan sebagainya, dan kami juga tidak hanya bergantung dari bantuan pemerintah,” ujarnya.
Sementara menurut koordinator Lumbung Sembako RT 01, Firdaus, mengungkapkan lumbung sembako ini dikhususkan bagi warga yang benar-benar terdampak ekonominya atau bagi warga yang nanti memang membutuhkan sembako pada hari tesebut saja.
“Untuk pengelolaannya sendiri lebih mirip seperti koperasi simpan pinjam, karena kalau hanya dibagikan sembako saja kan itu hanya sekali saja, jadi warga yang masih mampu boleh menaruh sembako di lumbung sembako, untuk suatu hari bisa diambil kembali, dan ini pun hanya untuk saat pandemi corona saja yang kita tidak tahu sampai kapan berakhirnya,” kata Firdaus.
Dikatakan Firdaus, bagi warga yang benar-benar tidak mampu maka tidak perlu mengembalikan sembako yang telah diambil, bahkan bisa rutin diambilnya lagi, ya samacam subdisi silang,” ujar bapak empat anak yang bekerja di pelayaran kapal niaga ini. Namun karena Covid-19 perusahaan tempat ia bekerja memulangkannya.
Ternyata di balik musibah yang terjadi, banyak hikmah yang bisa menjadi pembelajaran, salah satunya adalah elemen masyarakat saling bahu-membahu untuk berbagi kepada sesama sebagai garda terdepan di masyarakatnya. (*)
