Harian Sederhana – Warga perantauan yang berada di satu wilayah biasanya membentuk suatu wadah perkumpulan atau paguyuban. Tujuannya adalah menguatkan silaturahmi dan saling berbagi tentang berbagai hal selama di tanah rantau.
Persaudaraan terbangun karena satu rasa senasib dan sepenanggungan. Perkumpulan tersebut sekaligus sebagai bentuk nostalgia dengan tanah kelahiran.
Warga Suku Limo Singke asal Tanjung Balit, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, tersebar di berbagai wilayah di Jabodetabek. mereka berkumpul mengadakan berbagai kegiatan sebagai wadah silaturahmi, salah satunya arisan.
Dibentuknya arisan per empat bulanan ini sudah aktif empat tahun belakangan ini, kegiatan arisan dilakukan dari rumah ke rumah.
“Jadi, dengan kegiatan arisan ini tidak hanya memperat tali silaturahmi, tapi juga merekatkan kekeluargaan Suku Limo Singke,” ungkap H. Daswar Datuk Penghulu Marajo selaku Kepala Suku Limo Singke dalam pertemuan arisan di Kampung Sawah, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas yang dihadiri sekitar 250 orang, Minggu (07/10).
Dalam pertemuan tersebut Kepala Suku Limo Sinke menekankan agar para anggotanya untuk menjalin silaturahmi, sehingga persaudaraan tak luntur. Selain itu, kepedulian terhadap sesama warga yang ada di dalamnya untuk saling membantu jika ada kesulitan, sehingga bisa meringankan beban dalam kehidupannya.
Bantuan yang diberikan, di antaranya biaya pendidikan dari tingkat SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Biaya dari iuran anggota yang besarannya tidak ditentukan. “Sekarang ini yang sudah dibantu biaya pendidikan di Tanjung Balit ada 100 anak. Untuk Kota Depok sendiri ada sekitar 25 anak yang dibantu pendidikannya,” paparnya.
Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa uang, termasuk perlengkapan kebutuhan sekolah, seperti seragam, buku, sepatu dan alat tulis.
Arifin selaku anggota Suku Limo Sinke mengatakan dengan adanya perkumpulan ini banyak manfaat yang dirasakan bagi para perantau di Jabodetabek, di antaranya bisa berkomunikasi antar satu dengan lainnya, bisa sharing jika ditemukan permasalahan, hingga mencari solusi permodalan usaha.
Terlebih diungkapkannya, komunitas tersebut sudah berdiri sebuah koperasi yang memiliki modal cukup kuat yang dapat mengcover kebutuhan anggotanya dari permodalan usaha hingga pinjaman lunak.
“Intinya dengan ada wadah perkumpulan ini memberikan manfaat besar bagi para anggotanya,” pungkasnya. (Dib/HS/SG)
