Harian Sederhana – Hidup penuh dengan liku-liku, susah dan senang mewarnai setiap perjalanan yang merupakan sebuah tantangan terutama bagi mereka yang terjun di dunia bisnis.
Seperti yang dialami oleh Winda Septiani, seorang anggota UMKM WUB Kota Depok yang mengaku sempat tidak didukung oleh sang suaminya.
“Jadi, bahan-bahan makanan bahkan sampai resep itu dibuang semua sama dia (suaminya-red) dengan alasan katanya saya suka lama pergi belanja bahan. Mungkin dia pikir, saya lalai lupa sama urusan rumah tangga,” ucap Winda kepada Harian Sederhana, Kamis (11/04).
Namun wanita berparas manis dan berhijab ini menuturkan, dirinya tidak pernah putus asa insiden yang dialaminya bahkaan dijadikan pelajaran. Dirinya bangkit, mengumpulkan modal dan terus berkarya menekuni berbagai resep kue basah.
Awal mula ketertarikan ibu dua anak ini hingga terjun ke bisnis kuliner diakuinya terjadi secara tidak sengaja, ketika tetangganya menjual sebuah mesin mixer. Karena tidak memiliki kemampuan memasak, alat tersebut tidak digunakannya.
“Awalnya tetangga jual mixer, saya beli. Tadinya, tidak pernah terpikir buat bikin kue tapi karena terdorong oleh rasa penasaran akhirnya saya coba,” bebernya.
Winda menuturkan, seluruh resep kue basah dipelajarinya lewat aplikasi YouTube. Meski kerap kali gagal, namun dirinya tetap optimis untuk membuat kue yang lezat dan maampu membatik perhatian pelanggan.
Benar saja, belum satu tahun dirinya berhasil menciptakan beberapa kue basah seperti pukis bolen, putri ayu dan lain-lain.
“Saya juga, coba membuat makanan lain sampai akhirnya berhasil menyajikan kue ulang tahun, karya saya sendiri,” jelasnya.
Selanjutnya, dengan fokus dan konsistensi yang tinggi Winda terus membangun bisnis usaha kulinernya. Banyak pelanggan datang tidak hanya dari Kota Depok, mereka memesan kue basah dengan kualitas rasa yang nikmat.
“Saya sudah delapan tahun, menjalani usaha ini. Alhamdulilah sudah ada langganan, ” tandasnya.
Satu hal pelaksanaan yang bisa dipetik dari warga Jatijajar ini, yaitu ketika sepi orderan Winda tidak pernah bosan menciptakan, menu kuliner baru.
“Saya tidak mau diam, walaupun tidak ada pesanan tetap buat kreasi kue baru. Setelah jadi saya upload di medsos seperti WA, Instagram itung-itung promosi,” pungkasnya.
Hingga saat ini, omset terus mengalami peningkatan dalam sebulan Winda memperoleh laba kurang lebih Rp 3 – 4 Juta. Namun, diakuinya meskipun masuk kedalam grup UMKM Winda jarang aktif karena kesibukannya sehari – hari.
“Itu sebuah kelemahan memang bagi saya, tapi saya tetap konsisten,” pungkasnya. (C1/Wahyu Saputra)
