Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum yang juga hadir dilokasi mengatakan BES 2019 sendiri merupakan forum yang bertujuan untuk mengakselerasi pembangunan kawasan perbatasan 12 kabupaten/kota yang melingkupi Bogor Raya.
Uu pun mengapresiasi forum yang digagas oleh 12 pemerintah daerah dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan kawasan perbatasan. “Kami mengapresiasi dan menghormati, serta mendukung berbagai ide yang disampaikan Ibu Bupati (Bogor). Gagasan atau idenya sangat cemerlang,” kata Uu.
Menurutnya, inovasi dan kolaborasi amat penting diterapkan dalam peningkatan dan percepatan pembangunan di kawasan perbatasan. Apalagi, Provinsi Jawa Barat memiliki sejumlah potensi, baik itu Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Sumber Daya Alam (SDA).
“Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sangat mendukung dan mendorong atau kalau perlu dipercepat apa yang diharapkan kita semua dalam memperjuangkan daerah perbatasan. Beberapa program (usulan di BES) ada yang sudah termasuk dalam program kami, seperti jalur Puncak II, jalan tambang, tentang sampah, banjir, dan lainnya. Itu semua memang ada dalam program kami. Artinya, ini gayung bersambut,” ucap Uu.
Ditempat sama, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa meminta kepada perwakilan dari 12 pemerintah daerah yang terlibat dalam BES 2019 agar melanjutkan segala pembahasannya di WhastApp Group (WAG) bernama Focus Borderline Economic Bogor yang ia singkat menjadi ‘Focus BEB’.
“Akan kita mulai, siapa yang jadi adminnya. Kemudian perbincangannya dimulai dari problem statemen, tersumbatnya dimana, jadi informasi itu cepat kita lakukan,” ujarnya.
Menurutnya, forum tersebut bisa menjadi terobosoan lintas pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan di perbatasan yang ia anggap rentan adanya ego sektoral.
“Sering kali kerja sama tidak bisa dilakukan. Ada daerah yang merasa superlatif ada juga yang lain merasa minder. Dengan cara-cara seperti ini akan menembus kebuntuan,” kata Suharso.
Kepala Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bogor, Dace Supriadi menegaskan, BES dilakukan untuk menciptakan pembangunan di 12 Kota/Kabupaten yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor.
“Dalam menangani kawasan perbatasan ini, memang perlu adanya kebersamaan. Sehingga bisa meningkatkan kesepemahaman, dalam mendukung dan meningkatkan pembangunan di kawasan perbatasan,” bebernya.
Menurutnya, sesuai arahan Bupati Bogor, kegiatan BES kedepannya akan dilakukan dua tahun sekali. Sehingga tahun pertama merencanakan, tahun depan melaksanakan, akhir tahunnya bisa dievaluasi hasil pembangunannya.
“Dengan semangat kebersamaan, diharapkan mampu meningkatkan pembangunan diseluruh wilayah perbatasan merata. Terlebih dengan kehadiran Bappenas RI, nantinya bisa mempetakan seluruh kebutuhan dimasing-masing wilayah perbatasan dengan tepat sasaran,” pungkasnya. (*)









