Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 20:58 WIB

Headline

2030, Indonesia Ditargetkan Bebas TBC

badge-check


					Presiden RI, Joko Widodo di sela-sela acara Pencanangan Gerakan Maju Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis (TBC) 2030 di Cimahi Techno Park, Kota Cimahi, Rabu (29/01). Perbesar

Presiden RI, Joko Widodo di sela-sela acara Pencanangan Gerakan Maju Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis (TBC) 2030 di Cimahi Techno Park, Kota Cimahi, Rabu (29/01).

Harian Sederhana, Cimahi – Indonesia ditargetkan di tahun 2030 mendatang terbebas dari penyakit penyakit tuberkulosis atau TBC. Hal tersebut diungkapkan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) di sela-sela acara Pencanangan Gerakan Maju Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis (TBC) 2030 di Cimahi Techno Park, Kota Cimahi, Rabu (29/01).

“Saya ingin mendukung keras kegiatan ini, kegiatan bersama menuju eliminasi TBC di 2030. Percuma kalau masyarakat kita enggak sehat, merembetnya bisa ke mana-mana. Bisa ke pendidikan, bisa ke keberlanjutan dalam nanti bekerja, ke mana-mana,” tutur Presiden Jokowi.

Dalam sambutannya, Presiden menyatakan bahwa pemerintah mendukung diselenggarakannya Gerakan Maju Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis demi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, yang menjadi salah satu fokus kerja pemerintah pada lima tahun ke depan.

Berdasarkan data Global Tuberculosis Report WHO 2019, Indonesia merupakan negara dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi ketiga di dunia setelah India dan Tiongkok. Pada tahun 2018, diperkirakan ada 845.000 orang jatuh sakit dan 93.000 jiwa meninggal akibat TBC.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga memberikan apresiasi atas kerja keras semua pihak, baik pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), yayasan, hingga kader-kader yang bergerak di lapangan, dalam mengeliminasi TBC yang ditargetkan akan bisa diberantas pada tahun 2030.

“Saya sangat menghargai, baik Puskesmas, baik yayasan, baik kader-kader yang bergerak di dalam pengurangan, eliminasi TBC ke tahun 2030. Dan fokusnya bukan hanya pengobatan, saya setuju ini, tapi pencegahan penyakit ini lebih diperlukan sekali. Sehingga yang namanya pengembangan perkotaan, pedesaan, membangun rumah-rumah yang sehat itu menjadi kunci,” jelasnya.

Ia mengatakan, infrastruktur fisik harus turut menjamin dan mendukung peningkatan kesehatan masyarakat. Drainase yang lancar dan bersih, pengelolaan sampah, hingga penyediaan air bersih menjadi elemen yang sangat penting untuk diperhatikan.

“Tadi Pak Menteri PUPR ikut kita, tetapi ternyata tidak ikut masuk ke ruangan ini. Sebenarnya mau saya perintah, rumah-rumah yang masih belum sehat agar segera dikerjakan, terutama di Provinsi Jawa Barat. Tadi Pak Gubernur juga sudah meminta mengenai itu,” katanya.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional