Harian Sederhana, Depok – Hasil survey membuktikan bahwa remaja laki-laki sebanyak 56,5 persen pernah melihat film porno, kemudian 18,5 persen remaja perempuan pernah membaca pornografi.
Hal itu diungkapkan, Intan dari DPAPMKA saat menjadi narasumber program Kampung KB tingkat Kelurahan Sawangan Baru, gelombang V 2019, Kamis (3/10).
Dengan adanya survey ini, dikatakannya, sebagai orang tua harus lebih hati-hati dan memberikan pemahaman kepada anak-anak agar tidak kebablasan. Caranya, berkomunikasi agar mereka mau terbuka, kemudian menjaganya supaya mereka memahami mana yang dibolehkan dan mana yang tidak.
“Ketika kita mendengar ada anak belum selesai sekolah, kemudian sudah menikah. Itu kan miris, karena usianya masih sangat muda. Dan ini yang tidak diinginkan dalam program Kampung KB,” ujarnya.
Dengan adanya Kampung KB, dijelaskannya, para orang tua bisa memberikan informasi tentang pendidikan pernikahan kepada putra dan putri, bahwa usia pernikahan dini rentan terhadap permasalahan. Pernikaan yang ideal untuk perempuan usia 22 tahun, kemudian laki-laki usia 25 tahun.
“Ini harus diberikan pemahaman kepada anak-anak kita yang tumbuh remaja, agar mereka bisa mengikuti nasehat orang tua, sehingga kelak mereka menjadi anak-anak yang mandiri mencapai cita-cita sesuai harapan bersama,” paparnya.
Lurah Sawangan Baru, Cucu Suardi mengakui, program Kampung KB dilaksanakan sudah kelima kali di kelurahan. Kegiatan ini mengedukasi kepada masyarakat agar mereka memahami bahwa keberadaan Kampung KB yang didirikan tidak hanya berbicara soal KB dan kehamilan, tapi juga ekonomi, pendidikan, kesehatan, sehingga keluarga menjadi kokoh, dan InsyaAllah sejahtera.
“Jadi, dengan adanya Kampung KB ini sangat berarti sekali dalam kehidupan sosial masyarakat,” pungkasnya. (*)