Harian Sederhana, Depok – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mendata sebanyak 600 warga Kota Depok terkena AIDS, jumlah tersebut tercatat sejak 2013 hingga 2019.
Para penderita tersebut ditindaklanjuti KPA untuk berobat, diberikan pemahaman tentang bahaya AIDS agar mereka tidak menularkan virus pada orang lain, seperti berhubugan intim, maupun penggunakan jarum suntik yang bisa menular pada orang lain.
Selain itu, bagi penderita penyakit tersebuut juga diberikan kegiatan pelatihan agar bisa digunakan dalam menjalani kehidupan, seperti merias pengantin, membuat antaran pengantin, kursus salon, dan kegiatan yang manfaat bagi penderita.
“Penderita AIDS tersebut di antaranya melakukan sek menyimpang yang saat ini disebut LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan transgender/transeksual),” kata Khaerudin, Ketua KPA Kota Depok kepada Harian Sederhana usai pembukaan Musrenbang Kelurahan Sawangan di salah satu Villa di kawasan Serua, Kecamatan Bojongsari pada Selasa (14/1).
Untuk itu, tugas KPA bagi penderita AIDS memberikan pemahaman dan penyadaran kepada penderita agar tidak melakukan sek menyimpang, karena saat mereka melakukan hubungan intim bisa menular. “Kami juga tidak segan memberikan penyadaran untuk segera bertobat, dan berobat secara rutin.” tandasnya.
Selanjutnya, jika memang penderita ingin melakukan hubugan intim sebaiknya menggunakan menggunakan pengaman, sehingga tidak menularkan kepada orang lain.
Kherudin juga menambahkan, bagi orang yang terindikasi AIDS bisa menghubungi KPA Kota Depok, melaporkan kepada kader KPA di tiap kecamatan, karena masing-masing kecamatan sudah ada kadernya.
“Jangan merasa malu, jika terindikasi penyakit AIDS segera komunikasi ke KPA untuk diberikan pemahaman, pengobatan sekaligus penyadaran,” ujarnya.
Ia juga mengimbau kepada warga Depok, khususnya remaja, dan orang dewasa untuk tidak melakukan hal-hal yang negative yang berdampak merugikan dirinya. (*)









