Harian Sederhana, Depok – Sebanyak sembilan murid Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 20 Depok yang didiagnosa terjangkit virus Hepatitis A hingga kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
“Sampai saat ini pasien yang dirawat di RSUD Kota Depok dengan diagnosa Hepatitis A SMP 20 ada sembilan orang. Total (yang telah dirawat) ada 15 orang, sembilan diantaranya hingga kini masih dirawat. Sisanya pulang dan tentunya ada kontrol nanti ke RSUD,” kata Kabid Pelayanan Medis RSUD Depok, Lely Nurlaely, Kamis (28/11).
Dirinya menjelaskan, kondisi sejumlah pasien tersebut saat ini mulai berangsur membaik. “Jadi tentu kita berharap dengan adanya perawatan yang telah dilakukan RSUD pasien hepatitis segera pulih dan pulang,” ujarnya.
Lely mengungkapkan, keluhan para pasien seperti infeksi virus pada umumnya, yakni demam, mual kemudian yang khasnya ada kejala kuning. Mereka yang terjangkit virus tersebut di tempatkan di ruang khusus di RSUD.
“Sebenarnya bukan ruang khusus untuk hepatitis, tapi ini kita lakukan untuk memudahkan pemantauan jadi kita tempatkan di satu ruangan,” katanya.
Lebih lanjut Lely mengatakan, untuk masa pemulihan tergantung pada kondisi tubuh si pasien. “Kalau daya tahan tubuhnya bagus penyembuhan lebih cepat,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok telah mendapatkan hasil uji laboratorium sample darah pada sejumlah murid yang terindikasi terkena virus Hepatitis A di SMP itu.
Dinkes Kota Depok mencatat siswa dan siswi SMPN 20 Depok yang terjangkit virus hepatitis A ada 72 orang. Namun, dari jumlah siswa tersebut yang diambil sampel darahnya diketahui ada 51 orang siswa yang positif mengidap Hepatitis A.
Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita mengatakan kalau siswa yang terjangkit Hepatitis A kondisinya sudah membaik. Bahkan diantaranya sudah mulai aktif melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.
“Perlahan mulai membaik. Tidak ada kasus baru, dan beberapa anak yang terjangkit juga sudah mulai masuk sekolah,” tuturnya kepada wartawan, Selasa (26/11).
Meski sudah mulai membaik di antara 51 orang siswa SMPN 20 Depok tersebut, Dinkes Depok belum mencabut status Kejadian Luar Biasa (KLB) parsial atas kejadian tersebut.
Novarita mengimbau kepada pihak sekolah untuk menyediakan fasilitas perilaku hidup bersih dan sehat seperti sabun untuk cuci tangan, dan sebagainya. “Dicabut kalau memang sudah tidak ada kasus lagi, kami masih terus pantau,” ujarnya.
Sebelumnya, Novarita mengatakan bahwa penyebab utama penyebaran virus atau penyakit Hepatitis A itu berasal dari makanan yang tercemar. Meski begitu, pihaknya masih menunggu hasil dari laboratorium yang diambil dari makanan jajanan di sekolah itu.
“Kami lakukan cek darah dan pemeriksaan anus kepada penderita. Hal itu dilakukan untuk mengetahui darimana virus itu berasal. Kami masih menunggu waktu sekitar dua minggu, sampai hasil cek darahnya keluar,” kata dia. (*)









