Metro Depok – Seorang pemuda KN (26) diamuk massa karena diduga melakukan pencurian uang di dalam mesin ATM di Jalan Raya Pekapuran, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Minggu (23/07) malam.
Pemuda yang tubuhnya dipenuhi tato tersebut berhasil diamankan warga saat beraksi. Pelaku yang mengaku warga Tasikmalaya, hanya bisa menangis dengan harapan tidak diapa-apakan sama warga. Sementara dua rekannya melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Peristiwa diketahui sekitar pukul 22.00 WIB, bermula saat petugas sekuriti laundry Slamet Sudarman (55) memergoki pelaku yang mencoba berusaha membobol ATM. Karena aksinya kepergok oleh petugas keamanan, pelaku mencoba melawan. Namun Slamet dibantu warga berhasil melumpuhkan pelaku.
“Namun teman-temannya, yang berjumlah dua orang berhasil kabur meninggalkan pelaku dengan menggunakan motor ke arah Tapos melalui Jalan Kemang,” ungkap Slamet.
Sementara, Kapolsek Cimanggis Kompol Suyud mengatakan pelaku belum sempat membobol ATM dan keburu kepergok warga. Meski begitu, kondisi pintu ATM center sudah berhasil dirusak.
“Keburu kepergok sama satpam dan pelaku mencoba kabur. Namun salah satu pelaku berhasil ditangkap massa,” ungkapnya.
Petugas sempat kewalahan membubarkan kerumunan warga yang mencoba menghakimi pelaku.
Berkat kesigapan anggota di bawah pimpinan Kanit Reskrim AKP Eman Suleman yang datang ke lokasi bersama anggota, pelaku langsung diamankan menggunakan mobil patroli dibawa ke Polsek.
“Dari hasil penyelidikan sementara pengakuan pelaku baru sekali tapi masih terus kita kembangkan lagi. Pelaku kita kenakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana diatas 5 tahun penjara,” katanya.
Wakil Kapolresta Depok AKBP Arif Budiman mengatakan, pelaku diamankan ketika berada dalam gerai mesin ATM pada Minggu (22/7) malam pukul 22.00 WIB di Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos.
KN beralamat di Kampung Bantar Payung RT001/004 Kelurahan Cisahmi Kecamatan Pada Kumbang, Tasikmalaya, Jawa Barat.
“Betul kami amankan satu orang diduga terlibat pembobol ATM modus ganjal mesin. Pelaku masuk ke gerai ATM pakai penutup kepala dan helm,” katanya.
Petugas atau satpam yang melihat pelaku merasa curiga dan menegur pelaku. Ditegur petugas keamanan, pelaku geram kemudian terjadi perkelahian antara saksi dan pelaku sehingga mengundang masaa berdatangan ke lokasi kejadian.
“Kami masih dalami kasusnya lebih lanjut. Sejauh ini barang bukti masih minim. Hanya ada pintu yang jebol karena perkelahian antara satpam dengan pelaku,” katanya.
Pelaku diperkirakan dua orang. Namun satu orang lagi melarikan diri. “Satu orang masih kita kejar. Informasi dari satu orang yang kita amankan ini masih terus kita gali,” paparnya.
KN mengaku baru dua kali melakukan tindakan ini. Di hari yang sama, pelaku beraksi sebanyak dua kali yaitu di Jakarta Pusat dan Depok. Dirinya mengaku hanya diajak temannya yang melarikan diri.
“Saya cuma memantau. Yang ambil uangnya teman saya,” katanya.
Dari lokasi pertama dia dan rekannya menggasak hingga Rp12 juta. Namun dirinya mengaku belum menerima uang tersebut.
“Uangnya dibawa teman saya. Saya mah cuma mantau aja,” akunya.
Dia mengaku tidak tahu persis bagaimana modus yang dilakukan temannya. Yang dia tahu, temannya menggunakan potongan botol air mineral dan lem yang dimasukkan ke mulut mesin.
“Yang tahu detilnya teman saya. Modusnya ganjal di mulut mesin,” katanya. (Aji/MD/JPG)









