Harian Sederhana – Betonisasi Jalan Raya Serua yang merupakan proyek lanjutan sepanjang sekitar 200 meter menuai kritikan dari Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Serua, Dasuki.
Pasalnya, lebar bagian muka jalan yang merupakan pintu masuk dan keluar kendaraan yang awalnya diukur lebar 5,5 meter, kemudian ukuran tersebut disesuaikan dengan gambar Detail Engineering Design (DED), namun saat direalisasi lebarnya hanya 5 meter.
“Jadi di pintu masuk dan keluar kendaraan itu pengecorannya hanya sekitar 5 meter, padahal sesuai DED saat diukur dan digambar, lebarnya 5,5 meter,” ujar Dasuki pada Jumat (14/12).
Dengan adanya cor beton seperti itu, akses pintu masuk dan keluar kendaraan tersebut sempit. Sedangkan di titik tersebut kendaraan yang keluar maupun masuk sangat banyak. Dengan demikian jalan menjadi macet.
Dikatakan lebih lanjut, dirinya juga sudah mempertanyakan hal ini kepada pemborong, namun mereka menjawab pekerjaan disesuaikan dengan gambar.
Namun,dengan menyempitnya jalan tersebut, ditambahkannya, langkah yang harus ditempuh Pemkot Depok membebaskan lahan yang ada di sekitar muka Jalan Raya Serua tersebut untuk mengurai kemacetan.
“Usulan pelebaran sudah disampaikan sejak lama, bahkan Pemkot Depok sudah pernah ngukur, pembebasannya kiri 3 meter dan kanan 3 meter, tapi sampai sekarang ini belum direalisasi,” tandasnya.
Dirinya berharap, pembebasan tanah untuk pelebaran segera dilakukan sehingga pintu masuk dan pintu keluar Jalan Raya Serua yang merupakan akses menuju ke Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari dan Pamulang, Tangerang Selatan menjadi lebih lebar.
Lurah Serua, Dion Wijaya ketika dikonfirmasi mengatakan, dirinya baru mengetahui adanya rencana pembebasan jalan baru saat ini, namun karena untuk kepentingan masyarakat banyak ia akan koordinasi dengan pihak terkait sehingga pelebaran bisa dipercepat.
“Harapan saya pemerintah bisa membebaskan tanah segera untuk pelebaran jalan tersebut,” pungkasnya. (Sudibyo)
