Harian Sederhana, Depok – Sejumlah pemukiman warga di kawasan RT 03/04, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan terendam banjir setinggi lebih dari satu meter. Sementara di kawasan Cipayung, puluhan rumah rusak usai diterjang angin puting beliung
Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, banjir terjadi sejak sekira pukul 17:00 WIB, pada Kamis 15 Agustus 2019. Diduga, air yang meluap dari kali itu meluber akibat kiriman dari Bogor dan hujan deras di wilayah tersebut.
“Habis hujan deras air langsung masuk, enggak sempat selamatin barang-barang, kerendam semua,” kata Iwan salah satu warga setempat.
Akibat banjir, Iwan beserta istri dan dua anaknya pun terpaksa mengungsi ke rumah saudara terdekat. Bahkan, kedua anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar terancam tak bisa sekolah lantaran seragamnya terendam banjir.
“Mau sekolah gimana seragamnya juga basah, mungkin besok bersih-bersih dulu kalau sudah surut. Lumpurnya pasti banyak banget,” katanya.
Untuk memastikan keamanan warga, Polsek Sawangan telah dikerahkan ke lokasi kejadian. “Kami mengimbau pada warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Saat ini banjir sudah mulai surut, namun tetap harus waspada,” kata Kapolsek Sawangan, Komisaris Suprasetyo.
Di tempat berbeda, sejumlah rumah warga di kawasan Cipayung mengalami rusak parah akibat tertimpa pohon dan tower yang tumbang usai dihantam angin puting beliung. Akibat persitiwa itu, sebagian warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga terdekat.
“Jadi ada dua lokasi, yakni dekat Situ Citayam di wilayah Cipayung,” kata Kepala Dinas Kebakaran Kota Depok, Gandara Budiana saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Jumat 16 Agustus 2019
Meski merusak sejumlah rumah, namun Gandara memastikan peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa. Dan terkait hal itu, pihaknya pun telah mengerahkan puluhan personil untuk membantu mengevakuasi batang pohon, tiang besi dan membersihkan bangunan yang rusak.
“Kalau yang tertimpa tiang dan rusak ada dua rumah dan satu toko. Sekarang sedang ditindaklanjuti oleh pemilik tower, ada pertanggungjawaban dari mereka,” ujarnya.
Angin puting beliung juga merusak 21 rumah yang berada persis di belakang Stasiun Citayam atau dekat situ, Kelurahan Pondok Terong, Kecamatan Cipayung. Tampak kondisi sebagian rumah sudah tidak lagi beratap dan tembok hancur.
Ruslan (45 tahun), salah satu warga menuturkan, peristiwa mengerikan itu terjadi saat hujan lebat pada Kamis sore, 15 Agustus 2019.
“Aliran listrik tiba-tiba mati, kebetulan ini kan lokasinya dekat situ, itu angin naik ke atas muter-muter. Saya sama keluarga sampai teriak Allahuakbar,” katanya.
Akibat kejadian ini, Ruslan dan keluarganya pun terpaksa mengungsi lantaran kondisi rumah tidak memungkinkan untuk dihuni.
“Sementara saya sama keluarga termasuk anak saya empat orang mau enggak mau numpang dulu di rumah keluarga terdekat sampai ini diperbaiki. Kemarin sih pengurus lingkungan sama lurah dan camat sudah dateng. Sudah dikasih bantuan berupa air minum dan mie instan,” ucapnya menahan tangis.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) yang juga mantan RT setempat, Rohimin mengatakan, menurut data yang diterima, jumlah bangunan yang rusak mencapai 21 rumah, di antaranya enam rusak berat dan 15 rumah rusak ringan.
“Dari seluruh korban, hanya ada dua kepala keluarga yang mengungsi. Selebihnya masih bertahan di sini. Kami sifatnya hanya mengkoordinir terkait bantuan. Alhamdulillah sudah banyak bantuan berupa logistik dan terpal tujuh lembar untuk menutupi atap warga yang terbawa angin,” katanya. (*)
