Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 19:11 WIB

Depok

Cerita Idham Aziz Sebelum Dimandatkan Jadi Kapolri

badge-check


					Cerita Idham Aziz Sebelum Dimandatkan Jadi Kapolri Perbesar

Harian Sederhana, Depok – Sebelum mendapat mandat menjadi Kepala Kepolisian Indonesia (Kapolri) dari Presiden Joko Widodo, Idham Aziz menceritakan proses kepemimpinannya berawal ketika dirinya diajak untuk Salat Zuhur oleh Jenderal (Purn) Tito Karnavian.

“Proses penunjukan oleh Bapak Presiden, saya diperintahkan untuk menghadap bapak Kapolri waktu itu, beliau ajak saya sembayang lohor (Zuhur-red), terus berangkat untuk menghadap (Presiden-red) ke Istana,” tutur Idham selepas upacara serah terima jabatan di Mako Brimob Kelapa Dua, Kota Depok, Rabu (6/11).

Di dalam hatinya, Idham mengucapkan bismilah lalu berangkat ke Istana Negara untuk menemui Presiden Joko Widodo. Setelah sampai di Istana dan bertemu Presiden, Idham Aziz mendapatkan mandat untuk meneruskan estafet kepemimpinan Tito Karnavian sebagai Kapolri.

“Bismillah tawakaltu saya berangkat ke istana dan melaporkan ke Bapak Kapolri. Pak Haji, saya diperintahkan Presiden untuk melanjutkan estafet kepimpinan Pak Haji (Tito-red),” ucap Idham Aziz menceritakan di depan tamu undangan saat penyerahan tongkat komando.

Idham Aziz mengatakan, jika tugasnya saat ini merupakan tanggung jawab besar. Ia bahkan menyatakan ingin mewakafkan dirinya selama 14 bulan kedepan untuk melaksanakan tugas dengan baik.

“Amanah ini merupakan tanggung jawab dan saya akan wakafkan diri saya selama 14 bulan ke depan untuk memberikan pengabdian yang terbaik kepada institusi Polri,” ujar Idham.

Selain itu, Idham berjanji akan merampungkan semua program yang telah dibuat oleh Tito. Tak hanya itu, Idham juga akan menjalin sinergitas TNI-Polri demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Saya akan melanjutkan seluruh program yang Bapak Mendagri, yakni Kapolri sebelum saya. Memantapkan soliditas TNI-Polri sebagai bagian pilar NKRI,” tutupnya.

Sementara itu, tongkat komando pimpinan Polri dari Jenderal (Purn) Tito Karnavian, berganti ke Jenderal Idham Azis yang kekinian menjabat sebagai Kapolri. Prosesi itu dilakukan dalam acara tradisi pengantar tugas di Mako Brimob Kelapa Dua, Kota Depok.

Tito yang kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri turut memberi pidato dalam upacara serah terima panji-panji Kepolisian Republik Indonesia Tribrata. Upacara tersebut, kata Tito, sebagai bentuk simbolis penyerahan tongkat komando kepada Kapolri yang baru Idham Aziz.

“Sehingga hari ini hanya dilaksanakan penyerahan Panji-Panji (Tribrata) sebagai simbolis serah terima,” kata Tito.

Tito menyebut, tantangan Idham dalam memimpin Korps Bhayangkara kedepannya cukup berat. Salah satunya menjaga stabilitas keamanan ketertiban masyarakat merujuk pada Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Tito yakin mantan Kabareskrim Polri tersebut mampu menyelesaikan tantangan tersebut dengan baik. Hal tersebut berangkat dari pengalaman Idham selama bertugas di intstitusi Polri.

“Namun dengan bekal pengalaman tugas, saya percaya Polri akan semakin profesional, modern, dan dipercaya publik untuk mengemban tugas sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002, sehingga insyaallah Jendral Idham Azis akan melaksanakan tugas-tugas tersebut,” kata Tito.

Tito Karnavian pun bercerita saat-saat dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk diminta menjadi menteri dan berhenti dari posisi Kapolri. Dia mengatakan tidak ada pembicaraan soal siapa sosok yang akan menggantikan dirinya jadi Kapolri saat itu.

“Saya ucapkan selamat Pak Idham, Pak Idham sampaikan ‘jangan calonkan saya’, tapi saya bilang saya nggak pernah sebutkan nama Pak Idham karena yang bersangkutan nggak mau,” kata Tito.

Tito mengatakan saat dipanggil Jokowi dirinya hanya diberitahu untuk menjadi Mendagri. Selain itu, menurutnya, Wakapolri Komjen Ari Dono diminta oleh Jokowi sebagai pengganti Kapolri sementara.

“Tahu-tahu datang besoknya saya dipanggil Pak Presiden, (Idham bertanya) ‘ada apa nih, Bang’, saya bilang nggak tahu karena saya nggak bicara masalah itu, saya hanya bicara masalah sebagai Mendagri dan beliau minta agar Plt-nya Pak Wakapolri. Kalau pengganti (Kapolri), beliau (Jokowi) nggak sebutkan,” ucap Tito.

Tito menyebut Idham Azis kemudian menghadap dan melaporkan kalau telah ditunjuk menjadi Kapolri. Tito lalu meminta Idham Azis menjalankan amanah itu.

“Datang lagi Pak Idham bilang ‘Saya izin melaporkan saya ditunjuk, Pak’, ya sudah saya bilang bismillah, dengan segala konsekuensi yang nggak gampang, jadi ya jalani saja, ini sudah Tuhan yang atur, garis tanganmu ini. Laksanakan saja, apa yang bisa saya bantu ya saya bantu,” ujar Tito. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Dindin Saprudin Resmi Jabat Anggota DPRD Kota Depok

28 November 2025 - 12:45 WIB

Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Sosialisasi Fungsi Komisi C ke Warga Grogol

26 November 2025 - 11:03 WIB

BPJS Kesehatan Depok Gelar Ngopi JKN

19 November 2025 - 12:17 WIB

Hajatan 13 Beji 2025: Gen Z Depok Bersatu Lewat Kreativitas dan Budaya Lokal

10 November 2025 - 11:22 WIB

Trending di Depok