Harian Sederhana, Bekasi – Sebanyak 4 ribu pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi, yang ada di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi mendesak pemerintah Kota Bekasi agar pindah ke PDAM milik Pemkot setempat, yakni Tirta Patriot.
Desakan perpindahan terkait buruknya pelayanan yang diberikan pihak PDAM Tirta Bhagasasi. Keluhan hingga berujung permintaan perpindahan langganan PDAM itu diutarakan sejumlah pengurus Forum Sinergitas.
Agus Cipto satu pengurus saat ditemui di kantor sekretariat Forum Sinergitas yang terdiri dari Ketua Forum RW, Ketua BKM dan Ketua LPM, mengatakan, permintaan pindah layanan PDAM itu sudah sering disamoaikan warga pelanggan kepada Forum.
Karena seringnya pengaduan dan permintaan itu kata Agus, Forum Integritas akhirnya sepakat untuk menindaklanjuti pengaduan itu ke pemerintah Kota Bekasi.
Tindakan lanjut sambung dia, dengan melayangkan surat sesuai prosedur, yakni denhan mengirimkan surat ke Lurah, Camat hingga Wali Kota.
“Dalam surat, kita (forum) meminta agar langganan dipindahkan ke PDAM Tirta Patriot,” kata Agus, Rabu (6/11).
Adapun buruknya pelayanan PDAM Tirta Bahagasasi menurut Agus, yakni air yang dialiri PDAM Tirta Bhagasasi kerap tidak keluar pada siang hari. Sedang malam air yang mengalir keruh dan kotor.
“Makanya warga pelanggan setiap dua hari sekali, harus membersihkan bak-bak penampungan air karena kotor akibat air keruh yang dikucurkan pihak PDAM,” cetus Agus.
Agus juga mengatakan, buruknya pelayanan itu sudah terjadi sejak 4 tahun lalu.
Bahkan lanjut dia, perwakilan warga Kotabaru dari Forum, akhir tahun 2015 pernah bertemu Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi dan mempertanyakan buruknya pelayanan.
“Kepada warga Usep mengaku ada kerusakan dan akan segera memperbaikinya, sehingga pelayanan akan kembali normal. Namun janji itu tidak pernah terealisasi,” ungkap Agus.
Sementara Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi saat dihubungi mengakui adanya permintaan perpindahan layanan yang dilakukan ribuan pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi ke PDAM Tirta Patriot.
Ditanya tanggapan pihak pemerintah perihal permintaan tersebut, Pepen sapaan akrab Rahmat Effendi secara diplomatis mengaku hal tersebut belum selesai. “Kan belum selesai,” singkatnya. (*)









