Harian Sederhana, Depok – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus berupaya mendorong percepatan pemindahan dari Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cipayung ke Tempat Pengolahan dan Pemprosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo (Luna) di Kabupaten Bogor. Pasalnya, wilayah Cipayung yang biasa menjadi TPSA sudah tidak memiliki daya tampung alias overload.
Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mengatakan ada sekitar kurang lebih 1600 ton sampah rumah tangga per harinya yang dibuang warga Depok. Otomatis, dua hingga tiga tahun kedepan TPS Cipayung tidak mampu lagi menampung sampah.
“Jadi kami selaku Pemkot Depok berupaya mendorong kepada rekan-rekan anggota DPRD Jawa Barat untuk mendukung percepatan pembuangan sampah ke Lulut-Nambo tahun depan,” tutur Pradi, Sabtu (09/11).
Sementara itu untuk mengurangi beban sampah yang dihasilkan warga selama ini, Pemkot Depok melalui Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan (DLHK) berupaya untuk membentuk bank sampah yang dikoordinir oleh relawan.
“Nantinya sampah itu dipilah untuk diubah menjadi barang tepat guna dan memiliki nilai ekonomis. Ini juga upaya kita agar beban sampah berkurang,” bebernya.
Pradi menyebutkan, ketika nanti disahkan penggunaan lahan TPPAS Lulut-Nambo untuk sampah Kota Depok dibatasi hingga 600 ton per hari. Sedangkan, target Pemkot Depok untuk pembuangan sampah ke lokasi tersebut adalah 250 ton.
“Jadi berbagai cara akan kita lakukan mulai dari memilah sampah, kemudian intensif bagi relawan bank sampah yang nanti akan dikomunikasikan kembali dengan DLHK,” tegasnya.
Selanjutnya, diakui Pradi hingga saat ini komunikasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Bogor belum terlampau jauh. Masih perlu jajak pendapat sambil duduk bersama ihwal mekanisme penggunaan TPSA.
“Intinya adalah komunikasi dengan wilayah-wilayah yang hendak membuang sampah ke Nambo seperti Depok, Tangerang Selatan, Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Ini kan bukan seperti di Cipayung (TPA) sampah dibuang menumpuk lalu diuruk tanah. Tapi lebih menggunakan tekhnologi,” tegasnya.
Selanjutnya, saat ditanya mengenai anggaran pembuangan sampah ke TPPSA Lulut-Nambo, Pradi menyatakan hingga saat ini masih dalam tahap pengkajian. Namun, lahan Lulut-Nambo diperkirakan bisa digunakan di tahun 2020 mendatang.
“Belum final, untuk nilainya kita belum tahu namun terus kita dorong. Karena kita butuh cepat (untuk membuang sampah-red),” pungkasnya. (*)









