Harian Sederhana, Nanggung – Warga Desa Curug Bitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor digegerkan dengan penemuan koper misterius berwarna ungu yang ternyata berisikan mayat di pinggir Jalan Teluk Waru, Minggu (10/11).
Mayat tersebut ditemukan dalam keadaan terlilit plester dan dimasukkan ke dalam plastik dan karung serta koper ungu. Saat ditemukan, kondisi mayat sudah membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap. Polisi pun langsung membawa mayat tersebut ke RS Polri, Kramat Jati untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim forensik.
Pihak kepolisian menduga jika mayat yang ditemukan di dalam koper ini merupakan korban pembunuhan. Polisi menduga korban telah tewas sejak lima sampai tujuh hari sebelum mayat ditemukan. Jasad yang ditemukan tersebut pun sampai saat ini belum diketahui identitasnya.
“Diperkirakan sudah lima sampai tujuh hari. Identitas belum diketahui,” tutur Kapolres Bogor, AKBP Muhammad Joni kepada wartawan, Senin (11/11).
Meski begitu, kata Joni, saat ini pemeriksaan terhadap mayat misterius ini masih terus berlanjut serta polisi masih mencari identitas korban. Joni pun menyebut pihaknya menduga mayat dalam koper merupakan korban pembunuhan. Hal ini diketahui dari hasil uji forensik yang dilakukan. “Itu dugaan sementara,” ujarnya.
Jono menerangkan, dari hasil forensik ditemukan sejumlah fakta terbaru. Salah satunya ada bekas benturan benda tumpul yang ditemukan di tubuh mayat tersebut. “Dari uji forensik tidak ada luka sayatan, hanya luka di kepala lantaran ada benturan benda tumpul,” tuturnya.
Polisi memperkirakan korban berusia di atas 40 tahun. Selain itu, polisi menemukan bekas jahitan di area perut korban. “Ada bekas jahitan di bagian perut sekitar 4 sampai 6 sentimeter,” kata Joni.
Bukan hanya bekas jahitan di area perut, polisi juga menemukan bekas operasi patah kaki di kaki kanan korban. Untuk bekas jahitan dan operasi ini, Joni memastikan bahwa itu bukanlah penyebab kematian korban.
“Dari hasil forensik, ada beberapa yang diambil dari sidik jari itu, sudah hancur. Sehingga kita sudah mengajukan ciri-ciri lain yang bisa didapatkan identitas dari korban tersebut. Baik dari rambut, gigi, termasuk dari hasil DNA-nya, kita akan cocokkan nanti,” ujar Joni.
Terkuak juga ada dugaan korban dibekap terlebih dahulu sebelum tewas. Hal ini lantaran ada temuan luka lebam di bagian bawah bibir dari hasil forensik. “Ada juga luka lebam di bagian bawah bibir. Terindikasi dari hasil forensik, kemungkinan besar terjadi indikasi penyekapan ke korban,” beber Joni.
Hasil Penyelidikan Tim Forensik
Kepala Instalasi Forensik RS Polri, Kombes Edy Purnomo menerangkan hasil pemeriksaan sementara mayat dalam koper yang ditemukan di Bogor. Dari pemeriksaan jasad, ditemukan luka benda tumpul di kepala dan wajah jenazah.
“Hasil pemeriksaan sementara adalah jenazah laki-laki, dengan luka-luka di wajah dan kepala, untuk selanjutnya masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut. Untuk identifikasi hari ini keluarganya belum ada yang datang, jadi belum bisa dilakukan identifikasi,” tuturnya kepada wartawan.
Edy Purnomo juga menyebut jenazah yang diperkirakan berusia 40 tahun dengan berat 60 kilogram. Korban sendiri diperkirakan sudah meninggal lebih dari lima hari. Edy menyebut korban meninggal lantaran dibunuh.
“Kalau menurut dari proses meninggal, artinya post mortem, jenazah diperkirakan sudah lebih dari lima hari karena proses pembusukan yang sudah lanjut. Yang pasti karena ini menyangkut proses identifikasi dan kasus pembunuhan kemungkinan besar, kemungkinan pembunuhan jadi identifikasi kami utamakan baru nanti penyebab kematian dan proses pembunuhan lebih lanjut,” papar Edy.
Menurutnya, luka di wajah dan kepala jenazah disebabkan oleh benda tumpul. Dia juga memastikan kondisi kematian korban yang diikat dengan lakban juga memperkuat dugaan pembunuhan.
“Penampakan sementara adalah luka-luka pada daerah kepala dan wajah, perkiraan kemungkinan benda tumpul. Kalau kasat mata pasti pembunuhan, kemungkinan besar pembunuhan, kenapa? Karena pertama ditemukan di dalam koper. Kedua pada saat di koper dilakukan difiksasi dengan isolasi lakban ya agar bisa masuk koper dan itu memang adalah untuk hilangkan barang bukti,” ujarnya.
Edy Purnomo menyebut dugaan korban pembunuhan yang mayatnya dimasukkan dalam koper di Bogor, diracun.
“Iya kita sudah pemeriksaan, pengambilan sampel DNA. Proses identifikasi post mortem semua sudah diambilkan termasuk pengambilan sampel cairan urine, cairan dari mulut semua pengambilan sampel sudah diambilkan dari mulut. Kemungkinan toksikologi ya, keracunan. Tapi kita lihat nanti apa ada indikasi ke sana atau tidak,” katanya.
Korban diduga juga dibekap. Edy menyebut kemungkinan korban diracun setelah dibekap lalu dimasukkan ke dalam koper. “Iya kan bisa aja dibekap gitu terus diracun,” katanya.
“Yang jelas kita melengkapi semua pemeriksaan. Ibarat kata sapu jagat, semua ditelusuri, kalau penyidiknya bilang ada proses keracunan nah itu kita dalami racunnya apa, kalau ga ada ya kita berhenti,” tandas Edy. (*)









