Harian Sederhana, Depok – Pengusaha asal Kota Depok, Acep Al Azhari mendapatkan kesempatan mengikuti Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Inovasi HundrED di Helsinki, Filandia, mulai 6 hingga 8 November 2019 lalu.
Kesempatan itu diikuti Acep Al Azhari karena ia telah mencetuskan suatu trobosan yaitu Parents Up atau Aplikasi Pertama Bidang Pendidikan di Indonesia.
“Saya bersyukur dapat undangan khusus untuk mengikuti Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Inovasi HundrED. Alhamdulillah, saya merasa terhormat dan sangat bersyukur dapat mengikuti secara langsung setelah mendapatkan undangan khusus dalam KTT Inovasi HundrED,” tutur Acep kepada Harian Sederhana, Kamis (14/11).
Ia menjelaskan HundrED adalah organisasi yang berbasis di Finlandia. Organisasi ini kata dia, selalu mencari dan berbagi inovasi yang menginspirasi dalam pendidikan di seluruh dunia.
Keberadaan inovasi Parents Up salah satu aplikasi pertama di Indonesia yang dicetuskan di Kota Depok. Inovasi ini kata dia lagi, mendapatkan perhatian khusus kalangan dunia pendidikan di mancanegara , sehingga mendapatkan undangan khusus mengikuti KTT Inovasi HundrED di Filandia yang diikuti sekitar 100 kota dari seluruh dunia.
“Tentunya menjadi kehormatan bagi saya untuk melihat dan berdiskusi secara langsung dengan organisasi pendidikan se-dunia berkaitan dengan mencari inovasi baru untuk dunia pendidikan di masa mendatang khususnya di era teknologi yang semakin canggih serta berkembang setiap saat,” paparnya.
Acep menjelaskan, awal mulai inovasi ini tercipta dari sebuah keinginan agar pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah. Terlebih kurikulum membangun karakter peserta didik sangat mengharapkan keterlibatan dan peran aktif orang tua.
“Karena kesulitan duduk bareng secara rutin antara guru dengan para orangtua murid maka tercetuslah ide untuk menciptakan sebuah aplikasi yang bernama Parents Up yang merupakan Aplikasi pertama di Indonesia,” katanya.
“Lahir di Depok melalui riset dan uji coba dengan ribuan siswa. Pihak HundrED Finlandia akan memperkenalkan aplikasi ini ke 100 negara yang tergabung di dalamnya,” tambahnya lagi.
Lebih lanjut, pendidikan meningkatkan daya saing kota dan menciptakan vitalitas dan budaya. Hal ini diwujudkan dengan memberdayakan sekolah negeri dan swasta sebagai pusat pendidikan yang inovatif dan pengembangan pelatihan menjadi bagian reformasi belajar dari sudut pandang pedagogis.
“Kolaborasi yang saya bangun dengan ahli IT, Ahli Pedagogi dan Ahli Psykolog serta Profesional Startup, semua putra Depok telah sukses melahirkan inovasi yang di akui dunia,” jelasnya.
Ia berharap pendidikan berbasis Fenomena harus mampu memprediksi dan merespon perubahan yang semakin cepat dalam masyarakat dan pasar tenaga kerja.
Dirinya menambahkan, Parents Up memposisikan masyarakat atau orang tua menjadi pendidik utama terhadap generasi yang dibanggakan.
“Saya persembahkan Aplikasi Parents Up untuk kemajuan pendidikan khususnya di Kota Depok dan umumnya untuk dunia. Dengan demikian saya sangat yakin Depok akan mudah dibawa menjadi kota berpengaruh di tingkat nasional dari bidang pendidikan dan ekonomi kreatif,” pungkasnya. (*)









