Harian Sederhana, Depok – Sanggar Tari Dhero yang berlokasi di Kecamatan Beji terus berkarya dan melestarikan budaya Nusantara.
Owner Sanggar Tari Dhero, Dewi Yuliani kepada wartawan pada Rabu (4/12) mengatakan, Sanggar Tari Dhero sudah menjelang usia lima tahun dan kerap tampil di berbagai even dan perfomance seperti di pembukaan HUT Jakarta.
“Anak-anak kami terakhir tampil di Pulau Dewata, Bali pertunjukan yang luar biasa,”katanya.
Dikatakannya, sebuah sanggar tari berumur, masih tetap eksis sampai sekarang, tampil memukau di berbagai Festival Budaya Anak Bangsa dalam rangkaian acara merayakan HUT Jakarta.
Sanggar Tari Dhero namanya. Mereka yang tampil anak-anak semua, yang tetap semangat dalam melestarikan tari kesenian tradisional
Awal membentuk sanggar tari ini, diungkapkanya, di garasi rumah di Tanah Baru, kemudian pindah memanfaatkan fasilitas umum pendopo di Kantor Kecamatan Beji.Sanggar ini memang selalu menampilkan tari tradisional Nusantara.
“Tergantung eventnya, kalau event budaya Melayu tarinya tari Melayu, tapi kalau tidak ada permintaan, kadang tari yang memang disenangi anak-anak atau tari yang sudah dipelajari anak-anak,“katanya.
Indonesia memiliki beragam suku bangsa dengan budayanya yang memukau. Disetiap suku memiliki keunikan budaya masing-masing.
“Sayang, sekarang ini banyak orang tidak peduli, bahkan tidak menyadari kebesaran budaya kita sendiri ini. Mereka pelan-pelan meninggalkannya. Khususnya tari-tari tradisional,” ujarnya.
Efek globalisasi, banyak dari remaja-remaja yang mulai tidak aware dengan kebudayaannya sendiri. Mereka lebih tertarik mempelajari sesuatu yang berbau asing, karena dianggap lebih tren dan gaul.
“Boleh saja tarian modern tersebut masuk ke Indonesia, tapi alangkah baiknya jika tidak melupakan tarian sendiri. Apabila banyak remaja yang meninggalkan tarian tradisional, lalu siapa yang nantinya akan meneruskan kebudayaan Indonesia,” ujarnya mengingatkan.
Ketakutan terbesar terbesarnya adalah apabila tarian tradisional ini punah, dan nantinya harus mempelajarinya dari orang asing.
“Akhirnya, tarian kita ini lestari di negeri orang bukan di negeri kita sediri,” katanya.
Dan sebenarnya tarian Indonesia itu sangat diapresiasi oleh orang-orang di seluruh dunia. Menurut waktu anak anak pentas menari Bali yang berhasil membuat takjub orang-orang yang berada di sana. Mereka terpukau akan tarian yang di bawakannya tersebut.
Dia berharap agar Sanggar yang dibentuknya ini bisa terus berkreasi di tingkat Depok, nasional bahkan mancanegara sehingga tarian nusantara ini tetap ada. (*)









