Harian Sederhana, Depok – Lantaran keberhasilan dalam menerapkan program dan tata kelola keselamatan di jalan raya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berhasil menyabet anugerah Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2019. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Grand Ballroom Shangri-la Hotel Jakarta, Selasa (17/12).
Anugerah tersebut diinisiasi oleh Adira Insurance dan Majalah SWA dan sudah kali ketujuh terselenggara. Di tahun 2019, tercatat sebanyak 180 kota dan kabupaten yang ikut serta dan kemudian terpilih sebanyak 23 kota dan kabupaten yang menjadi finalis IRSA 2019.
23 finalis terpilih berdasarkan data-data keselamatan jalan seperti jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah kecelakaan, jumlah fatalitas kecelakaan, dan data pendukung lainnya. Kota Depok merupakan salah satu kota yang mendapatkan anugerah tersebut dari 23 kota yang masuk menjadi finalis.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengaku bersyukur meraih penghargaan tersebut. Ia mengatakan, penghargaan ini dilakukan secara independen dengan melibatkan sekitar 189 kota dan kabupaten se-Indonesia.
Ia mengatakan, setelah melewati proses penjurian, terpilih 23 kota dan kabupaten sebagai finalis IRSA 2019 dengan enam kategori.
“Alhamdulillah, kita mendapatkan penghargaan ini. Kota Depok masuk kategori kota dengan kepadatan penduduk tinggi,” tutur Idris usai menerima penghargaan kepada wartawan.
Ia mengatakan, penilaian dilakukan secara administratif, yaitu dengan mengisi formulir indikator dan survei lapangan oleh tim penilai. Termasuk, imbuhnya, uji data di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) antara tim penilai dengan tim peserta.
Orang nomor satu di Kota Depok ini menyebut, dari lima pilar yang dinilai, ada tiga pilar yang menjadi keunggulan Kota Depok. Yaitu Manajemen Keselamatan, Jalan Berkeselamatan, dan Penanganan Kecelakaan.
Dikatakannya, dalam pilar Manajemen Keselamatan, keunggulan Kota Depok yaitu memiliki dokumen rencana aksi keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), penanganan moda transportasi ojek online (Ojol) berbasis komunitas (community based).
“Sistem pelayanan transportasi kita juga berbasis perkembangan teknologi informasi. Seperti aplikasi Sigap, 112, halo polisi, DeCOR,” katanya.
Adapun di aspek pilar jalan berkeselamatan, sambung Mohammad Idris, Kota Depok sudah mengimplementasikan Zona Selamat Sekolah (Zoss), Rute Aman Sekolah, kelengkapan marka, dan kanalisasi kendaraan di Margonda Raya. Termasuk, menyelenggarakan Joyful Traffic Management (JoTRAM) yang dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Walikota, sebagai salah satu upaya mengatasi kemacetan.
“Terakhir, pada pilar Penanganan Kecelakaan, kami melakukan pemeriksaan awak kendaraan berupa tes narkoba secara rutin, Puskesmas siaga laka lantas, dan call center 119. Mudah-mudahan dengan penghargaan ini, berdampak positif dalam mewujudkan visi Kota Depok, unggul, nyaman, religius,” imbuh Idris.
Sementara itu Julian Noor selaku Chief Executive Officer Adira Insurance, menegaskan, Adira Insurance adalah perusahaan asuransi umum yang memiliki program CSR dengan fokus keselamatan di jalan, dan terus dilakukan secara konsisten.
“Kami akui hal ini tidaklah mudah, namun dengan sinergi dari berbagai pihak seperti 5 pilar kementerian, Adira Insurance mampu berkontribusi secara aktif untuk terus meningkatkan kepedulian keselamatan jalan di Indonesia,” kata Julian.
IRSA merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi dengan 5 Pilar keselamatan jalan di Indonesia yang disesuaikan dengan Rancangan Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan, diantaranya Kementerian PPN/BAPPENAS, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, Korps Lalu Lintas RI dan Kementerian Kesehatan.
Semangat dari program IRSA adalah memberikan dukungan kepada pemerintah Kota dan Kabupaten agar terus menerapkan pilar-pilar keselamatan jalan di lingkungan pemerintahannya sehingga tercipta keselamatan jalan yang aman dan nyaman.
“Untuk membangun kesadaran masyarakat akan road safety terlebih dengan tujuan untuk menekan angka fatalitas di jalan tentunya bukan merupakan pekerjaan jangka pendek dan hanya dikerjakan satu pihak saja.”
“Ini membutuhkan keseriusan banyak pihak dan strategi jangka panjang. Untuk itulah, kami berkomitmen untuk menjalankan program ini hingga mencapai tujuan besar. Komitmen Adira Insurance dalam membangun keselamatan jalan pun juga tidak akan pernah berhenti,” ungkap Julian
“IRSA 2019 ini mengangkat tema Road Safety Through Smart Mobilty dengan alasan bahwa di era serba cepat ini, sistem tata kelola keselamatan jalan harus mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perpindahan penduduk yang efektif, efisien, dan terintegrasi dengan penggunaan teknologi yang terbarukan untuk mewujudkan zero accident di Indonesia,” ucap Julian.
Di tahun 2019, tercatat sebanyak 180 kota dan kabupaten yang ikut serta dan kemudian terpilih sebanyak 23 kota dan kabupaten yang menjadi finalis IRSA 2019. 23 finalis terpilih berdasarkan data-data keselamatan jalan seperti jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah kecelakaan, jumlah fatalitas kecelakaan, dan data pendukung lainnya.
Tahap berikutnya adalah observasi lapangan dan survei kepuasan pengguna jalan terhadap 23 finalis IRSA 2019, yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengukur kualitas penerapan tata kelola keselamatan jalan di 23 kota dan kabupaten tersebut.
Tahap terakhir adalah penjurian dan sharing session yang telah dilakukan pada Oktober lalu di Gedung Kementerian PPN/Bappenas.
Sebagai informasi, IRSA digagas dengan tujuan untuk menurunkan angka kecelakaan di Indonesia, serta terus berupaya untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat baik pemerintahan, pihak lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta, dan berbagai pihak lainnya untuk terus peduli terhadap keselamatan jalan. (*)









